SOLOPOS.COM - Beberapa orang mendatangi kantor penerbit Tiga Serangkai di Solo untuk mengembalikan buku (Twitter/@negativisme).

Solopos.com, SOLO -- Beredar video yang menyebutkan warga Solo, Jawa Tengah berkunjung ke penerbit buku PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri yang berada di Jl Supomo, Solo.

Maksud dari kunjungan tersebut ternyata untuk mengembalikan buku yang diduga terdapat unsur ujaran kebencian. Di mana beberapa waktu lalu ramai di media sosial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Makin Menantang! Ini Pose Tante Ernie di Instagram dengan Baju Merah Seksinya

Hal tersebut terlihat dari video yang diunggah oleh pengelola akun Twitter @negativisme. Di video berdurasi kurang dari dua menit itu, ada narasi yang mengatakan warga Solo prihatin atas kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh penerbit.

"Warga Solo kembalikan buku-buku bekas terbitan Tiga Serangkai sebagai bentuk keprihatinan atas kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan penerbit," bunyi keterangan dalam video.

Dari video tersebut juga terlihat beberapa orang masuk ke area kantor PT Tiga Serangkai di Solo dan disambut oleh petugas keamanan. Salah satu dari orang yang mengaku warga Solo tersebut pun ingin mengembalikan setumpuk buku.

Baca Juga:  Lengkap! Ini Harga Mobil Setelah Bebas Pajak, dari Avanza, Xenia, Ertiga hingga Brio

"Saya mewakili teman-teman dari warga solo yang peduli pendidikan, ini mau mengembalikan buku dari Tiga Serangkai atas isi buku kemarin," ujar dia dalam bahasa Jawa.

Soal Ganjar Tidak Pernah Bersyukur

Sebelum ada video yang disebut-sebut warga Solo itu, ada foto soal di buku pelajaran SD terbitan Tiga Serangkai memuat nama Ganjar.

Pada soal tersebut, Ganjar disebut tidak pernah bersyukur, bahkan tak pernah melaksanakan salat dan ibadah lainnya.

Baca Juga: Bikin Bangga! Ini Sederet Gelar yang Disandang Kota Solo

Atas soal tersebut, banyak netizen menghubung-hubungkan nama Ganjar dengan sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Akan tetapi, hal tersebut pun telah diklarifikasi oleh pihak Tiga Serangkai sendiri. General Manager Tiga Serangkai, Mas Admuawan mengatakan bahwa buku yang berisi soal Ganjar tersebut merupakan terbitan 2009. Dan pada tahun itu, Ganjar Pranowo belum menjadi Gubernur Jateng.

Baca Juga: Sugar Daddy Indonesia Terbanyak Kedua di Asia, Prestasi atau Ironi?

"Sebetulnya itu cetakan pertama kita tahun 2009. Waktu itu kan Pak Ganjar Pranowo belum menjadi public figure seperti sekarang. Jadi nama Ganjar ini tidak berkaitan dengan Gubernur Jawa Tengah," terang dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya