SOLOPOS.COM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.(Instagram.com/khofifah.ip)

Solopos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, angkat bicara terkait beredarnya video yang viral di media sosial tentang orang yang membuang sesajen di kawasan Gunung Semeru, beberapa waktu lalu.

Menurut Khofifah, sebagai masyarakat yang hidup di lingkungan majemuk harus saling menghormati beragam adat istiadat dan budaya, sehingga tidak mencederai kearifan lokal suatu daerah, termasuk di kawasan Gunung Semeru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Lebih baik tabayun [mencari kejelasan hingga terang dan benar]. Minta penjelasan untuk apa ini. Jadi melakukan hal baik dilakukan dengan cara baik dan tujuan yang baik, itu harus berseiring,” ujar Khofifah, dilansir dari Antara, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Viral Pria Tolak Imbauan Sukarelawan Gunung Semeru, Netizen: Arogan!

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, adat dan budaya sehingga sesama warga negara harus saling menghormati. “Jika ada persoalan budaya maka pendekatannya harus budaya. Lalu, jika persoalan agama maka pendekatannya harus agama,” ucap dia.

“Sehingga melakukan hal yang mungkin bisa menyinggung suku, budaya dan adat tertentu. Sekali lagi, lebih baik tabayun, tanya ke masyarakat dulu,” imbuh orang nomor satu di Pemprov Jatim itu.

Sebelumnya, viral video seorang memakai rompi hitam memaki pemakaian sesajen di kawasan Gunung Semeru. Dalam video itu, ia membuang sesajen di depannya, bahkan ada sesajen yang ditendang pria tersebut.

Akibat video yang viral itu, pria yang terekam dalam video itu pun saat ini diburu polisi. Aparat Polda Jatim bahkan telah membentuk tim untuk mengejar pria yang terekam video dan viral tengah menendang sesajen itu.

Baca juga: Situs Mbah Gempur Klaten Dikenal Angker, Kerap Ditemukan Sesajen dan Uang

“Kami sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian terhadap pelaku,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Gatot Repli Handoko.

Perwira menengah Polri tersebut mengatakan pihaknya kini melakukan pencarian juga monitoring terhadap media sosialnya yang menaikkan video tersebut. Ia mengimbau masyarakat maupun sukarelawan agar menjaga kondusivitas di sekitar area bencana, termasuk Gunung Semeru.

“Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya