SOLOPOS.COM - Suasana Teras Malioboro 1 di bekas Gedung Bioskop Indra, Gondomanan, Kota Jogja, Rabu (26/1/2022). (Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Solopos.com, JOGJA — Salah seorang wisatawan mengeluhkan pedagang di Teras Malioboro, Jogja, yang ketahuan menjual makanan berupa wingko babat yang berjamur. Keluhan itu pun viral di media sosial yang menuai beragam respns warganet.

Keluhan wisatawan pengguna akun Endang Prasetyawati ini pun diunggah di akun Facebook Info Cegatan Jogja pada Jumat (19/3/2022). Dalam unggahan itu dia menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat membeli makanan di Teras Malioboro untuk oleh-oleh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Viral! Wisatawan Beli Oleh-Oleh di Teras Malioboro, Isinya Bikin Kaget

Ia mengungkapkan, saat berwisata di Jogja sempat membeli makanan jenis Wingko sebanyak sembilan tas di beberapa tenant milik PKL Teras Malioboro. Tapi sayangnya, setibanya di rumah, saat dibuka, wingko yang dibelinya itu telah berjamur dan tidak layak dikonsumsi.

“Pas ditanya bu ini wingkonya baru ndak bu, beliau2 bilangnya baru mbak masih fresh, nyatanya waktu tak buka semuanya jamuran , pdhal beli dari beberpa pedagang disitu,” tulis akun Endang Prasetyawati.

Tanggapan Pemda DIY

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, angkat bicara. Dia menjelaskan telah berkoordinasi dengan Ketua Paguyuban PKL Teras Malioboro terkait keluhan wisatawan terkait insiden wingko berjamur.

“Kami sudah koordinasi dengan pihak ketua paguyuban dan sudah dikondisikan dengan paguyuban. Sekarang tugas kita melakukan pembinaan. Termasuk memberikan sanksi jika mereka mengulangi perbuatan yang sama,” katanya, Sabtu (19/3/2022).

Baca juga: Pedagang Teras Malioboro Jual Wingko Berjamur, Ini Tanggapan Pemda DIY

Siwi menambahkan persoalan itu akan menjadi bagian dari proses pembinaan Pemda DIY kepada para PKL di Teras Malioboro. Agar tidak timbul persoalan serupa akan segera dilakukan pemetaan masalah untuk dicarikan solusi melalui sejumlah program yang tepat.

“Agar bisa menjawab permasalahan ini antara lain adalah perlunya peningkatan SDM tenant, selain upaya dari kita target dan strategi tenant akan menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Ini bisa jalan kalau ada komitmen dari para pelaku [PKL],” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya