SOLOPOS.COM - Petugas berjaga di jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Jumat (10/1/2020). (Istimewa-Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Karanganyar)

Solopos.com, MAGETAN - Seorang pendaki Gunung Lawu dikabarkan ditinggal rombongannya. Kabar tersebut pun langsung menjadi perbincangan di dunia maya dan viral, Selasa (24/3/2021).

Kabar tersebut mencuat dari akun Instagram @jejak_pendaki. Di akun tersebut menceritakan segerombolan pendaki menemukan seorang pendaki lain di pos 2, Jalur Cemoro Sewu, Gunung Lawu. Pendaki itu sendirian berteduh di bawah pohon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Dirintis Sejak 1995, Begini Nasib Warga Kampung Roti di Jonggrangan Klaten Selama Pandemi Covid-19

Pendaki tersebut menggigil tanpa jas hujan dan tak membawa alat penerangan. "Kaki saya cedera pak, saya ditinggal rombongan. Saya berdelapan dari Magelang," kata pendaki itu setelah ditanya penolong seperti cerita dalam akun Instagram tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Kemudian dia ditolong oleh segerombolan pendaki. Dia kemudian diantar sampai basecamp. Kemudian si penolong mencari gerombolan pendaki yang ditinggal itu. Digambarkan bahwa rombongan ini sedang menikmati nasi goreng hingga meminum kopi sambil tertawa.

Terkait cerita itu, banyak respons dari warganet. Banyak yang menghujat teman-teman pendaki yang ditinggalkan. "Harusnya pergi barengan,,pulang pun mesti barengan....apa lagi kakinya cidera, senter ga bawa...knp ga ditolongin....tega bener tmnnya mas," tutur pengguna akun @ibenk24.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Jejak Pendaki Indonesia (@jejak_pendaki)

Wejangan

Terkait kabar tersebut, anggota Paguyuban Giri Lawu Cemoro Sewu, Budi, menyebut belum ada laporan terkait kabar pendaki ditinggal rombongannya tersebut. "Enggak ada mas. Sebelum meninggalkan pos pendakian semua pendaki dipastikan turun semua dulu di setiap rombonganya," katanya seperti dikutip dari detik.com.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari Anak Gunung Lawu, Kiki, juga memberikan wejangan bagi kita terkait kejadian ini.

Baca Juga: Rumah Mantan Sekdes di Ngawi Ludes Terbakar, Diduga Akibat Ulah Orang dengan Gangguan Jiwa

"Terlepas benar atau tidaknya, kita menyikapi dari dua sisi. Pertama, sisi kita bisa sebut teman serombongan korban itu dengan kata 'brengsek'. Kedua, si korban juga masih 'bodoh' karena mendaki dengan tidak menggunakan perlengkapan memadai, tanpa senter penerangan tanpa jas hujan padahal ini musim hujan," kata Kiki.

"Garis besarnya adalah mereka tidak siap untuk mendaki Gunung Lawu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya