SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video viral pasien meninggal setelah ditolak perawatan di rumah sakit. (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Video yang menggambarkan jenazah dibawa menggunakan kendaraan roda tiga viral di media sosial, perekam menyebut telah ditolak dari RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.

Video berdurasi 16 detik dan 28 detik tersebut viral di Facebook. Seperti di grup Facebook Forum Wong Medhioen, video itu menggambarkan lima orang yang sedang naik kendaraan roda tiga. Perekam video itu menyebut bahwa mereka sedang membawa saudaranya yang telah menjadi jenazah.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Perekam video itu juga menyebut bahwa mereka telah ditolak dari RSUD Caruban.

“Iki dulur lanangku gaes, mulih seko panti [RSUD Caruban], arep di-swab gak oleh aku. Saiki dadi mayit. Elingo gaes. Iki lho rakyate ngene ki,” kata orang yang merekam.

Baca juga: Tertinggi! Kasus Kematian Covid-19 Indonesia Hari Ini Tembus 2.069 Pasien

“Gaes, rumah sakit panti sebutan RSUD Caruban, ki ngene ki lho. Wong loro ra dirumat. Tak gowo mulih, elingo gaes. Wong ra gablek dinggo peralat, tak viralno gaes,” kata perekam video itu lagi.

Dalam video yang viral itu, perekam video ingin menunjukkan bahwa saudaranya baru saja meninggal dunia. Mereka sebenarnya sempat ke IGD RSUD Caruban milik Pemkab Madiun itu. Namun, karena dokter meminta agar orang yang kini meninggal itu dilakukan swab, pihak keluarga akhirnya menolak dan membawanya pulang.

Atas viralnya video tersebut, manajemen RSUD tersebut memberikan klasrifikasi. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Caruban, Ali Murtadlo, membenarkan jenazah yang dibawa menggunakan kendaraan roda tiga itu memang sempat ke IGD. Orang yang meninggal itu berinisial T, 45, warga Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

Baca juga: Covid-19 Masih Ngegas, RSUD Caruban Madiun Tambah 13 Tempat Tidur

Prosedur RSUD Caruban

Dia menuturkan pasien tersebut telah mendatangi IGD rumah sakit. Sesuai prosedur, pasien yang rawat inap wajib menjalani tes swab untuk menentukan ruangan perawatan.

“Tes swab itu sudah sesuai prosedur di RSUD Caruban. Karena kalau memang terpapar Covid-19 akan dirawat di ruang isolasi Covid-19. Jika negatif akan dirawat di ruang biasa,” kata dia kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Namun, kata dia, pihak keluarga menolak untuk dilakukan tes swab tersebut. Dengan berat hati, pihak rumah sakit pun tidak bisa melakukan tindakan lebih lanjut.

Baca juga: Lagi, Warga Bondowoso Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Puskesmas

Saat itu, sebenarnya istri pasien tersebut menyetujui untuk dilakukan tes swab oleh RSUD Caruban. Tetapi, ada satu orang saudara pasien yang menolak tes swab itu.

“Istrinya setuju [swab]. namun, ada keluarga pasien yang menolak. Kami beri waktu 30 menit, akhirnya mereka menolak dan memaksa untuk membawa pulang pasien,” jelas Ali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya