SOLOPOS.COM - Mbah Sri hidup sendirian di bangunan 2x4 meter di Ponorogo. (Facebook-Ponorogo Peduli)

Seorang wanita lansia asal Ponorogo hidup sendirian di rumah sempit yang minim akses.

Madiunpos.com, PONOROGO — Seorang wanita lanjut usia bernama Sri, warga Ponorogo, hidup dengan serba keterbatasan. Sri hidup sebatang kara dan menggantungkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dari belas kasihan tetangga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri tinggal di RT 004/RW 001, Jl. Argopuro gang 1, Kelurahan Bangunsari, Ponorogo. Rumah yang dihuninya hanya berukuran 2 X 4 meter persegi. Di dalamnya terdapat dipan untuk tempat tidur Sri.

Sri yang tidak pernah menikah hidup sendirian di ruang sempit itu. Ironisnya, rumah Sri tersebut terisolasi dari bangunan rumah lainnya. Gang masuk ke lokasi rumah Sri lebarnya hanya sekitar 30 cm dan terdapat akses masuk lainnya yaitu dari dapur rumah tetangga.

Selama ini, Sri menggantungkan hidup dari sumbangan tetangga dan uang kas RT setempat. Sri juga dikabarkan tidak pernah keluar rumah dan tidak bisa melihat.

Kondisi Sri ini terungkap setelah tim dari Ponorogo Peduli memberikan bantuan ke warga lansia itu. Setelah menyerahkan bantuan untuk Mbah Sri, tim Ponorogo Peduli pun mengunggah kondisi hidup Sri di akun Ponorogo Peduli pada tanggal 12 Oktober 2017.

Warga melewati gang sempit untuk masuk ke rumah Mbah Sri di Ponorogo. (Facebook-Ponorogo Peduli)

Warga melewati gang sempit untuk masuk ke rumah Mbah Sri di Ponorogo. (Facebook-Ponorogo Peduli)

Berikut ini unggahan akun Ponorogo Peduli:

#Eksekusi_Sedekah_Dhuafa #No_Bully BU SRI : RT.4 RW.1 JL. Argopuro Gg.1 Kel. Bangunsari Ponorogo RUMAH TERJEPIT NYARIS TAK ADA JALAN MASUK. TIDAK PERNAH KELUAR RUMAH. BUTA TAK BISA MELIHAT. RUMAH HANYA UKURAN 2 X 4 METER. HIDUP SENDIRI SEBATANGKARA. MAKAN MINUM DR TETANGGA DAN KAS RT (LINGKUNGAN). Sepertinya terlalu sulit dan panjang untuk bisa menggambarkan kondisi hidup dhuafa yg kita sambangi senja ini.
Bagaimana tidak, bu SRI ini sebenarnya hidup di kawasan tengah kota atau kecamatan kota. Tapi…untuk sekedar menemukan bahkan bisa masuk ke rumah mbah e ini saja nyaris tidak bisa.
Jalan menuju rumahnya telah tertutup dr semua sisi. Hanya tersisa lorong gang kecil celah bangunan rumah depannya. Hanya 30 cm saja. Anak atau org kurus saja sampai harus berjalan miring. Jk masuk dg memakai tas ransel, sdh tidak bisa. Hingga kru kita yg berbadan sedikit besar, walau sdh miring ttp tidak bisa masuk kr lokasi.
Satu jalur alternatif lainnya, adlh lewat rumah (dapur) tetangganya. Rumah yg ia tinggali tak kalah sempit. Hanya berukuran sekitar 2X4 meter sj. Ruangan sesempit itu sdh merupakan ruang tidur, duduk, masak, dan kamar mandi/wc. Jadi satu ruangan itu. Tak ada perabot kecuali amben buat tidur/duduk.
Bu Sri ini sendiri karena tdk nikah dan jelas tak punya anak. Sedang saudara entah dimana jluntrungnya. Untuk hidup makan minum kesehariannya dibantu tetangga. Juga diambilkan dan dibantu pihak RT yg mengalokasikan kas arisan untuk biaya hidup mbah e ini. Hingga dijadwal bergantian siapa yg giliran bantu ngopeni makan minumnya.
Bbrp kru PONOROGO PEDULI yg ikut baksos, hny satu dua yg bisa masuk gang dan rumahnya. Itupun bergantian krn sempitnya lokasi. Mereka sempat sempat kepikiran, andai suatu saat nanti si mbah sakit parah atau ninggal, “Bagaimana cara mengeluarkan badan mbah e ini dr rumahnya?”. Ya Alloh…rasanya sdh tak ada lg kata untuk melanjutkan kisah derita hambamu ini.
Monggo jk ada para dermawan yang mau berbagi rezeki, bisa kita bantu salurkan. atau jg disilahkan jk mau bantu lngsung ke tkp. REK BRI NO : 3843-01-022414-53-1 AN : PONOROGO_PEDULI CALL/WA ; +62335156008 #BERBAGI_ITU_INDAH

Pengguna akun Bagas Paul berkomentar dengan menganggap tetangga yang membangun rumah di sekeliling rumah Sri tidak bisa melihat kondisi tetangganya. “Nggawe omah kok sak karepe dewe, ora eling karo tonggo teparone. Seng nutupi dalane wong liyo kui biso nutupi dalan rejekine dewe,” tulis Bagas Paul.

Pengguna akun Dhanny AChaliq AlFaza menyarankan untuk membawa Sri ke panti  jompo. “Saran aja kak.. Segera di evakuasi titipkan di panti jompo.. kasihan.. Mumpung masih ada umur..,” tulis dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya