Solopos.com, SOLO — Video yang menampakkan jembatan sasak diduga di Sungai Bengawan Solo wilayah Mojo, Pasar Kliwon, hanyut diterjang arus saat ada orang lewat beredar viral di media sosial dan grup Whatsapp, Rabu (19/10/2022).
Dalam keterangan video berdurasi 14 detik itu menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/10/2022). Tampak dua pengguna jalan terjatuh dan hanyut ke sungai saat melewati jembatan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam video itu, sejumlah pengguna jalan tengah berjalan kaki melewati jembatan yang terbuat dari anyaman bambu tersebut. Sementara sebagian jembatan sudah hanyut diterjang derasnya arus sungai. Tampak dua orang pengguna jalan terjatuh dan hanyut di sungai.
Informasi yang diperoleh Solopos.com, video itu dipastikan hoaks alias tidak benar. Hari itu memang turun hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan ketinggian air bertambah signifikan. Hal ini membuat aliran sungai kian deras.
Namun, pengelola sudah menutup jembatan sejak pukul 15.00 WIB. Tidak ada pengguna jalan yang melewati jembatan lantaran saking derasnya aliran sungai.
Baca Juga: Hujan Lebat, 3 Jembatan Sasak di Sungai Bengawan Solo Ditutup Lagi
Seorang pengelola jembatan sasak di Sungai Bengawan Solo, Didik Iswahyudi, mengatakan saat kejadian hanya anggota sukarelawan bencana alam dan pengelola jembatan di sisi barat dan timur sungai. Tidak ada masyarakat yang melewati jembatan.
“Orang yang melewati jembatan bukan pengguna jalan melainkan pengelola jembatan,” kata Didik saat ditemui Solopos.com di pinggir Sungai Bengawan Solo, Rabu.
Didik memastikan tidak ada korban jiwa saat jembatan sasak hanyut diterjang arus sungai. Informasi jembatan sasak hanyut dan menelan dua korban jiwa dipastikan hoaks. “Saya pastikan informasi itu hoaks karena jembatan ditutup sebelum turun hujan lebat. Itu tidak benar soal informasi ada korban jiwa terseret arus sungai,” ujarnya.
Baca Juga: Jembatan Sasak Solo-Gadingan Belum Berizin, BBWSBS: Nanti Ada Tindak Lanjut
Pengelola jembatan sasak lainnya, Romdon, mengatakan ia dan beberapa pengelola jembatan sasak lainnya tengah melewati jembatan. Kemudian, arus sungai kian deras dan menerjang jembatan sasak.
Dia mengaku menceburkan diri ke sungai dan berenang sampai ke bibir sungai. “Pengelola jembatan sasak memiliki keahlian berenang di sungai. Saya juga sering turun saat terjadi bencana alam di Palu dan Lumajang. Jadi saya tegaskan informasi ada korban jiwa di jembatan sasak itu hoaks,” ujarnya.