SOLOPOS.COM - Poster yang menunjukkan jalur gowes yang melewati gadis dea berkemben. (suara.com)

Solopos.com, SOLO – Di tengah tren bersepeda, beredar sebuah video tentang "Jalur gowes gadis desa" yang menawarkan rute melewati perempuan desa memakai kemben mandi di sungai.

Disebut-sebut ‘Jalur gowes gadis desa’ berada di Kecamatan Karangploso, Malang Jawa Timur. Dalam video yang viral di media sosial, para pegowes khususnya laki-laki bisa turun dari sepeda untuk berfoto bersama perempuan-perempuan yang mengenakan kemben tersebut.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Video tersebut menampilkan rombongan laki-laki yang menepikan sepedanya lalu menghampiri dua perempuan cantik yang hanya menutup diri dengan kain jarik di sungai. Seorang pria rela terjun hingga ke tepian sungai untuk membantu kedua perempuan itu menyeberangi sungai.

Pamsimas Rusak Karena Pergerakan Tanah, BPBD Karanganyar Suplai 10.000 Liter Air Bersih

Ekspedisi Mudik 2024

Sontak, hal tersebut membuat heboh jagat maya, lantaran materi promosinya menampilkan sosok perempuan berkemben kain jarik. Video yang juga diunggah oleh akun instagram @indozone.id itu menuai beragam komentar dari netizen. Hingga Senin (14/9/2020) unggahan itu telah mendapat 77.420 likes.

“Kasian yang jadi istrinya, di rumah nyuci, ngepel, masakin buat pagi sampek malem, nyuci baju sekeluarga, belum lagi kalau kerja. Ehh suaminya malah kayak gitu. Hahahaha” cuit akun @juwinda_bee

Hal serupa juga diungkapkan oleh akun @agungprasetya6 “Inget istri sama anak Pak, astaga mantap,” cuitnya.

“Kalau suami saya ketahuan begini, aku jual sepedanya” tulis akun @latifah__

Bukan Event Pemerintah

Hal tersebut rupanya juga membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menuding pihak penyelenggara telah melanggar kode etik dengan mengeksploitasi perempuan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara.

Dia mengatakan event atau kegiatan tersebut bukan diselenggarakan pemerintah, melainkan event organizer. Namun pihaknya enggan menyebutkan nama pihak penyelenggara.

Meski pada foto yang viral terdapat poster yang mencantumkan branding resmi pariwisata Pemkab Malang, pemerintah setempat tidak terkait. Pihaknya juga kaget pascaviral di berbagai platform media sosial. Bahkan telah banyak komplain yang diterimanya.

“Jangan sampai terjadi eksploitasi perempuan seperti itu. Banyak yang komplain langsung ke saya, terutama ibu-ibu,” kata Made seperti dilansir dari suara.com Senin (14/9/2020).

Jakarta PSBB, Jateng Belum Siapkan Anggaran

Made membenarkan jika event yang digelar di wilayah Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang itu sempat dihadiri Bupati Sanusi. Meski demikian, pihaknya tak mengetahui persis adanya suguhan ‘Gadis Desa’ pada jalur gowes.

“Karena diundang, Bupati pasti hadir. Tapi kita kan cuma diundang untuk pemberangkatan,” jelasnya.

Merespons itu, lanjut Made, pihaknya berencana memanggil pihak event organizer atau penyelenggara, untuk klarifikasi.

“Ke depannya akan kami ingatkan. Saya akan berkoordinasi [dengan pihak terkait] agar selanjutnya jangan ada seperti itu lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya