Solopos.com, SOLO — Seorang pria yang mengaku sebagai paranormal, ki Sabdo Jagad, mengaku turut mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pria tersebut bahkan mengaku telah memanggil Nyi Roro Kidul untuk mengamankan pelantikan preisden dan wakil presiden.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
"Saya ritual terakhir di Gedung DPR ini, gladi bersih begitu. Jadi saya sudah ngecek anak buah saya di sini, mulai dari Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul, terus Jin Kayangan, dan lain-lain sudah ada di dalam dan sekitarannya," ujarnya pada video yang viral di media sosial.
Berdasarkan video yang diunggah di akun Twitter @BradHarriz, Jumat (18/10/2019), tampak Ki Sabdo Jagad memang berada di lingkungan Gedung DPR/MPR. Ia menegaskan pelantikan presiden akan berlangsung aman karena sudah diamankan Nyi Roro Kidul.
"Jokowi pasti dilantik. Kalau ada yang menghalangi itu urusan Ratu Selatan. Urusan saya. Saya akan bereskan. Saya untuk mengamankan negara Republik Indonesia, NKRI suapaya utuh tidak ada perpecahan," ujarnya.
Subhanallah, pengamann pelantikan Presiden tgl.20 rupanya tdk hanya dilakukn o/. 30rb aparat.
Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong & Jentayangan pun sdh hadir di Gedung DPR RI ikut serta mengamankn.
Pengamann scara spiritual ini dibantu o/. Ki Sabdo ats perintah Jokkwi. Lengkap sdh? pic.twitter.com/ZHWkEVTwwI
— BradHarriz (@BradHarriz) October 18, 2019
Tanggapan MUI
Terkait video viral itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat biacar. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan tidak merekomendasikan perbuatan tersebut karena mengarah pada perbuatan syirik yang dilarang agama.
"MUI meyakini untuk pengamanan kegiatan pelantikan presiden, pihak keamanan pasti sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang sudah digariskan oleh negara," tutur Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu (20/10/2019).
Zainut juga mengajak agar maayarakat tidak menjadikan hal tersebut sebagai polemik, sebab menurutnya hal itu hanya akan menguras enegi. "Belum tentu menjadi agenda yang dibuat oleh Kesekjenen MPR. Boleh jadi hanya inisiatif orang perorang yang tidak ada kaitannya dengan rencana agenda kegiatan MPR," kata dia.
"Pihak Pimpinan MPR dan Kesekjenan juga sudah membantah dan mengklarifikasi hal tersebut. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan," sambung dia.
Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Minggu (20/10/2019). Pelantikan tersebut diamankan 30.000 personel gabungan.