SOLOPOS.COM - Unggahan mengenai sopir truk yang diduga dianiaya oknum anggota Paspampres di Solo. (Twitter @txtdrberseragam)

Solopos.com, SOLO — Kasus dugaan pemukulan atau penganiayaan oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres di kawasan Manahan, Solo, viral di media sosial. Cerita itu pengguna akun Twitter @txtdrberseragam, Kamis (11/8/2022) pukul 21.10 WIB.

Unggahan itu tak luput dari perhatian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang tak lain putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lewat akun Twitternya, @gibran_tweet, Gibran menanggapi dengan komentar singkat, “Saya cari orangnya,” tulis Gibran pada pukul 21.45 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari cerita yang diunggah pengguna akun @txtdrberseragam, dugaan pemukulan oleh oknum anggota Paspampres itu dialami seorang sopir truk dan dua kernetnya di lampu merah pertigaan Manahan, Solo, Selasa (9/8/2022).

Anak korban yang tak menyebutkan nama mengisahkan saat kejadian ayahnya tengah mengemudikan truk di belakang bus dan rombongan sepeda motor. Lampu saat itu baru saja menyala hijau dan kendaraan mulai berjalan.

Ekspedisi Mudik 2024
pemukulan paspampres solo
Tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada unggahan mengenai sopir truk yang diduga dianiaya oknum anggota Paspampres di Solo. (Twitter @txtdrberseragam)

Namun dari arah samping, tiba-tiba menyelonong mobil Paspampres melanggar lampu merah. Bus yang di depan truk korban sudah lewat sedangkan rombongan pemotor mengklakson mobil yang menyelonong tersebut.

Baca Juga: Unik! Ini Hadiah Gibran untuk Dream Theater seusai Konser di Solo

Namun, mobil tetap nekat dan mengenai bagian samping bak truk korban. Karena merasa tertabrak dan ada kerusakan, korban menepikan truk dan berhenti. Mobil Paspampres juga ikut berhenti. Kaca depannya pecah.

Saat korban turun dari truk di kawasan Manahan, Solo, ada tiga orang dengan seragam dinas turun dari mobil Paspampres dan langsung melakukan pemukulan kepada korban tanpa berkata apa-apa. Dua kernet di truk milik korban juga ikut dipukul.

SIM Diambil

“Ayah saya bilang ‘pak, kalau saya salah saya minta maaf, sekarang bapak mau nahan apa saya kasih.’ saat bicara pun ayah saya juga masih mendapat kekerasan fisik. akhirnya SIM ayah saya diminta oleh mereka,” tulis anak korban dalam ceritanya.

Baca Juga: Bukan Gibran, Ini Pelapor Jual Beli Lahan Bong Mojo Solo ke Polisi

Lebih lanjut, anak korban melanjutkan orang di sekitar lokasi kejadian yang melihat korban dipukuli tidak ada yang berani mendekat diduga karena takut. Sopir Paspampres itu tetap berada di dalam mobil yang di dalamnya juga ada satu orang lain dengan pakaian seperti kiai atau ustaz.

“Ayah saya mengalami memar di bagian kepala akibat tindakan tersebut. mamah saya langsung nangis waktu ayah cerita kejadian ini di rumah. ayah gaberani melaporkan karna katanya polisi pun gaakan ngelakuin apa2 karnatakut juga dengan mereka,” lanjut anak korban.

Menurut anak korban, sopir truk yang jadi korban pemukulan oleh oknum Paspampres di Solo itu sekarang hanya berkomunikasi dengan sopir mobil Paspampres tersebut yang justru bersikap halus dan sopan. “ayah saya mau mengambil SIM nya pun juga gatau kantornya dimana.”

Baca Juga: Wah! Ada Capres 2024 Nonton Dream Theater di Solo, Tapi Bukan Ganjar

“Tolong untuk ‘orang sana’ yang kebetulan baca, kami hanya rakyat kecil pak, apakah pantas mendapat perlakuan seperti itu?” imbuh anak korban.

Hingga berita ini diunggah, Kamis malam, unggahan pengguna akun txtdrberseragam mendapat 1.765 likes dan 441 retweets serta 57 quote tweets. Berdasarkan informasi pada profilnya, akun Twitter @txtdrberseragam yang ada sejak Februari 2020 memiliki 854.000-an pengikut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya