SOLOPOS.COM - Ilustrasi perawatan manula di panti jompo. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan adanya surat pernyataan anak yang menitipkan orang tua mereka di panti jompo. Dalam surat tersebut, ketiga anak kandung secara tertulis bersepakat melakukan hal itu karena ketiganya mengaku terlalu sibuk, sehingga tidak dapat mengurus ibu.

Banyak warganet menyalahkan dan menyayangkan keputusan anak-anak menitipkan orang tua itu di panti jompo. Benarkah hal itu merupakan keputusan yang keliru?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menitipkan orang tua di panti jompo merupakan keputusan yang dilematis dan sangat subjektif. Meski begitu, psikolog dari klikdokter.com, Ikhsan Bella Persada, menilai orang tua masuk panti jompo tidak selamanya buruk.  Banyak yang menganggap hal ini merupakan perilaku yang tabu dan tidak sepantasnya dilakukan anak terhadap orang tua mereka.

Baca Juga: Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung Seperti Hanna Kirana

Di satu sisi, para orang tua juga bisa sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Pasalnya, mereka menilai anaknya tidak memberikan perawatan setimpal, sebagaimana orangtua mengasuh dan membesarkan anaknya dahulu. Hal ini dapat membuat hubungan orangtua dan anak menjadi renggang.

Nah bagi Anda yang sedang berencana menitipkan orang tua di panti asuhan, sebaiknya kenali beberapa plus dan minusnya. Berikut ini risiko menitipkan orang tua yang sudah berusia lanjut usia (lansia) di panti jompo seperti dikutip dari klikdokter.com, Rabu (3/11/2021):

1. Perawatannya buruk

Risiko pertama menitipkan orang tua di panti jompo adalah ada kemungkinan mereka memperoleh perawatan yang buruk. Pada dasarnya, hal ini terjadi karena lansia diserahkan kepada orang lain yang tidak dikenal sebelumnya. Kendati begitu, tidak semua perawat di panti jompo pasti memiliki pelayanan yang buruk.

Baca Juga:  Ironis! Pandemi Covid-19 Tidak Mengubah Kebiasaan Merokok para Perokok

Tidak dapat dimungkiri, perawat dan lansia harus saling beradaptasi dengan perilaku dan kebiasaan masing-masing. Jika proses adaptasi berjalan baik, mungkin orang tua bisa tinggal nyaman di panti jompo.  Namun jika hal sebaliknya terjadi, tidak menutup kemungkinan orangtua akan memperoleh pelayanan yang buruk. Akibatnya, orang tua merasa tidak puas dan terkekang berada di panti jompo.

2. Penyesuaian ritme hidup

Setiap orang punya ritme hidup masing-masing, termasuk orang yang sudah tua. Ritme hidup meliputi jam tidur, serta waktu berkegiatan dan makan. Di panti jompo, umumnya jam makan dibuat sangat teratur. Boleh jadi tidak semua orang menyukai hal ini.

Pasalnya, beberapa orang yang sudah tua mungkin hanya makan jika sudah merasa lapar. Jika orang tua tidak dapat beradaptasi dengan ritme panti jompo, hal ini bisa membuat mereka tidak nyaman. “Perasaan tidak nyaman juga dapat timbul karena mereka merasa tidak bebas dalam melakukan banyak aktivitas saat tinggal di panti jompo,” papar psikolog Ikhsan.

3. Biaya mahal

Psikolog Ikhsan menambahkan, menitipkan orang tua ke panti jompo membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih, jika ingin mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Berdasarkan Families Choice Homecare, panti jompo dengan fasilitas lengkap dan perawat profesional yang terlatih memiliki biaya yang sangat mahal. Diperkirakan sekitar ratusan juta rupiah per tahun.

Baca Juga: Begini Cara Menyiasati Jika Payudara Besar Sebelah

Sedangkan manfaat menitipkan orang tua di panti jompo adalah sebagai berikut:

1. Ada yang merawat

Beberapa orang mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas berkeluarga, hingga tidak dapat menemani dan merawat orang tua dalam waktu yang lama. Sementara orang usia lanjut, rentan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, hingga masalah otak. Jenis penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan khusus. Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang sungkan meminta tolong anaknya terkait kondisi kesehatan mereka. Mereka khawatir akan membebani sang anak.

Fungsi panti jompo dapat memungkinkan orang tua memperoleh pelayanan dan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan. Terlebih, beberapa panti jompo memiliki perawat dan dokter yang dapat memberikan pelayanan 24 jam. Bahkan, perawat di panti jompo dapat membantu lansia yang kesulitan berpakaian dan mandi sendiri.

Baca Juga: Kenali Gejala Flek Paru-Paru Seperti Diidap Hanna Kirana

“Bentuk perhatian yang diberikan layanan di panti jompo biasanya juga sudah memenuhi kebutuhan dari orangtua seperti makanan yang tepat untuk lansia, aktivitas fisik, dan kegiatan lainnya,” jelas Ikhsan.

2. Terhindar dari rasa bosan

Tidak sedikit orang tua yang merasa bosan dan kesepian di hari senjanya. Perasaan ini dapat mendorong mereka melakukan aktivitas yang merugikan, seperti tindak kriminal, menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri. Manfaat panti jompo dapat membantu orangtua terhindar dari rasa bosan dan kesepian.

“Karena di panti jompo, orang tua dapat berinteraksi satu sama lain dengan sesama lansia. Hal ini dapat menjadi bentuk penguat satu sama lain dan dapat mengurangi rasa kesepian,” papar Ikhsan. Sehingga dapat meminimalkan risiko buruk yang ditimbulkan akibat perasaan terisolasi.

Baca Juga: Begini Cara Menangani Anak Terkena Demam Berdarah Dengue

3. Lebih aktif

Manfaat orang tua masuk panti jompo selanjutnya adalah dapat membantu mendukung kesehatan fisik mereka. “Karena di panti jompo, orang tua dapat mengikuti banyak kegiatan yang baik sesuai dengan usia lansia. Kegiatan tersebut tentu biasanya teratur dilakukan sehingga dapat menyehatkan untuk lansia,” terang Ikhsan.

Aktivitas fisik sendiri mungkin cenderung malas dilakukan orang tua ketika mereka sendiri dan merasa terabaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya