Solopos.com, JAKARTA — Vietnam untuk kali pertama memberlakukan jam malam kepada lebih dari 10 juta penduduk Kota Ho Chi Minh. Perubahan sikap itu harus dilakukan untuk mengekang laju pertumbuhan infeksi virus corona pemicu Covid-19 mulai kemarin.
Negara itu sekarang mencatat peningkatan infeksi dan kematian yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular. Wilayah yang paling terpukul adalah pusat industri di wilayah utara dan Kota Ho Chi Minh di bagian selatan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Australia Siap Bantu Indonesia Kirimkan 2,5 Juta Vaksin Astra Zeneca
Kota itu mencatat lebih dari 62.000 kasus sejak April atau merupakan bagian terbesar dari 101.000 kasus Vietnam. Pihak berwenang telah membatasi pergerakan di pusat ekonomi itu selama lebih dari dua bulan terakhir, dan memberlakukan penguncian pada awal Juli.
Saat jam malam di Ho Chi Minh, warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk keperluan medis dan makanan. Akan tetapi mulai kemarin, perintah tambahan yang ketat untuk tinggal di rumah diberlakukan mulai pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat.
Hanya saja, pihak berwenang menolak untuk menggunakan kata “undang-umdang darurat” dan tidak disebutkkan kapan batas akhir untuk tindakan tersebut. “Penegakan hukum dilakukan dengan meningkatkan patroli, menjatuhkan hukuman yang sesuai bagi pelanggar, bahkan penahanan dalam kasus perlawanan,” kata Wali Kota Nguyen Thanh Phong sepergi dikutip Channelnewsasia.com, Selasa (27/7/2021).
Transportasi Umum Dihentikan
Hampir semua jaringan transportasi umum di kota telah dihentikan, sementara pelancong yang berasal dari kota lain diharuskan tinggal di pusat karantina, wajib setidaknya selama dua pekan. Saat ini, lebih dari sepertiga dari 100 juta orang Vietnam berada di bawah penguncian, termasuk penduduk Ibu Kota Hanoi di utara.
Kemarin aparat militer melewati jalan-jalan besar di seluruh kota, menyemprotkan disinfektan saat mereka melewati gedung-gedung bersejarah dan Danau Hoan Kiem yang merupakan objek wisata utama. Seorang perwira militer mengatakan, bahwa personel militer akan melanjutkan kampanye desinfeksi selama tiga hari ke depan.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos