SOLOPOS.COM - Kondisi viaduk Gilingan, Solo, yang tergenang air seusai hujan deras, Minggu 97/3/2021) siang. (Istimewa/Hananto)

Solopos.com, SOLO — Viaduk Gilingan menjadi salah satu dari empat proyek besar infrastruktur jalan dan jembatan di Kota Solo, Jawa Tengah. Revitalisasi kawasan ini berpotensi memicu kemacetan parah di Kota Solo.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, mengatakan, proyek perbaikan Viaduk Gilingan dikerjakan bersamaan dengan tiga proyek besar lain. Yaitu rel layang di Simpang Joglo, perbaikan Jembatan Mojo di Semanggi, dan pembongkaran Jembatan Jurug di Jebres.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibat empat proyek besar yang hampir semuanya dimulai pada Juni 2022, arus lalu lintas di Kota Solo diprediksi akan sangat padat bahkan mengalami kemacetan.

Hari tidak menjelaskan detail proyek revitalisasi Viaduk Gilingan. Meski demikian, jika proyek tersebut mulai dikerjakan, maka akan ada sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kemacetan.

Di antaranya Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, Jl Brigjend Katamso Mojosong, dan beberapa ruas jalan lain di sekitar proyek Viaduk Gilingan.

“Itu lokasi-lokasi yang harus diwaspadai karena pengalihan arusnya hampir semua melalui jalur itu,” ujar Hari mengenai dampak pengerjaan proyek besar Kota Solo yang berpotensi memicu macet.

Baca juga: 4 Viaduk Legendaris di Indonesia, Viaduk Gilingan Solo Termasuk?

Kondisi Viaduk Gilingan

Berdasarkan catatan Solopos.com, kondisi viaduk Gilingan yang kerap menimbulkan masalah bagi arus lalu lintas telah lama menghantui Kota Solo. Banjir hingga kendaraan tersangkut sudah tak terhitung lagi berapa kali terjadi.

Revitalisasi viaduk Gilingan dengan membangun underpass sudah pernah direncanakan pada 2014 dengan rencana realisasi pada 2015. Rencananya, viaduk akan dilebarkan menjadi 20 meter dan diperdalam sehingga ketinggiannya sesuai standar UU Lalu Lintas yakni 4,2 meter.

Baca juga: Masalah Klasik Viaduk Gilingan Solo: Banjir hingga Pemerasan

Saat in ketinggian viaduk hanya 3,4 meter. Estimasi kebutuuhan anggarannya saat itu mencapai Rp26 miliar dan diperkirakan selesai dalam empat bulan. Namun, rencana itu gagal karena terkendala pembebasan lahan milik warga di utara dan selatan viaduk.

Tak hanya untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, pembenahan viaduk juga untuk mendukung keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed tak jauh dari viaduk tersebut. Masjid yang merupakan miniatur masjid dengan nama sama di Abu Dhabi Uni Emirat Arab itu akan menjadi ikon wisata religi baru di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya