SOLOPOS.COM - Ada fakta baru asal-usul virus Corona (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — World Health Organization atau WHO menemukan kenyataan virus corona varian delta yang sangat menular menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Karena itulah badan PBB untuk kesehatan dunia itu mendesak orang yang divaksinasi penuh untuk terus memakai masker, menjaga jarak sosial, dan mempraktikkan langkah-langkah keamanan pandemi Covid-19 lainnya.

"Orang tidak bisa merasa aman hanya karena mereka memiliki dua dosis. Mereka masih perlu melindungi diri mereka sendiri," kata Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diingatkannya bahwa vaksin Covid-19 tidak akan menghentikan penularan komunitas. "Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan komunitas," tegas Simao.

Baca Juga: AHY Temui Ridwan Kamil, Ngobrol Apa?

Komentar organisasi kesehatan itu muncul ketika beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, sebagian besar telah menghapus masker dan pembatasan terkait pandemi karena vaksin Covid telah membantu menurunkan jumlah infeksi dan kematian baru.

Jumlah infeksi baru di AS tetap stabil selama seminggu terakhir dengan rata-rata 11.659 kasus baru per hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Namun, infeksi baru telah menurun selama beberapa bulan terakhir.

Animo Vaksinasi Dunia

Pejabat WHO mengatakan mereka meminta orang yang divaksinasi penuh untuk terus "bermain aman" karena sebagian besar dunia tetap tidak divaksinasi dan varian yang sangat menular, seperti delta, menyebar di banyak negara, memicu wabah.

The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat bahwa sekitar setengah dari orang dewasa yang terinfeksi wabah varian delta di Israel telah divaksinasi sepenuhnya dengan vaksin Pfizer-BioNTech , yang mendorong pemerintah di sana untuk menerapkan kembali persyaratan masker dalam ruangan dan tindakan lainnya. WHO mengatakan pekan lalu bahwa delta menjadi varian dominan penyakit di seluruh dunia.

Baca Juga: Angkatan Udara Israel Serang Gaza Lagi

Pejabat WHO mengatakan varian tersebut, pertama kali ditemukan di India tetapi sekarang di setidaknya 92 negara, adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada, dan akan "mengambil" orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid yang rendah.

Mereka mengatakan ada laporan bahwa varian delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut. Namun, ada tanda-tanda regangan delta dapat memicu gejala yang berbeda dari varian lainnya.

Ini berpotensi "menjadi lebih mematikan karena lebih efisien dalam transmisi antar manusia dan pada akhirnya akan menemukan orang-orang yang rentan yang akan menjadi sakit parah, harus dirawat di rumah sakit dan berpotensi mati," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif dari program kedaruratan kesehatan WHO.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya