SOLOPOS.COM - Petugas vaksinasi dari Puskeswan Ampel saat mengambil vaksin PMK di halaman rumah warga Dukuh Kuncen, Samiran, Selo, Boyolali, Senin (27/6/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI –  Vaksinasi penyakit mulut dan kuku atau PMK  Kabupaten Boyolali tahap I selesai pada Jumat (1/7/2022). Waktu tersebut lebih cepat sehari dibandingkan target pemerintah pusat atau Presiden Joko Widodo yakni pada Sabtu (2/7/2022).

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah mengajukan lagi vaksin PMK. Saat ini Pemkab  menunggu kucuran vaksin selanjutnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan jumlah vaksin PMK tahap II dan III bahkan diusulkan. Vaksinasi tahap II sebanyak 97.216 dosis,  tahap III mengusulkan 163.039 dosis.

Sebelumnya, vaksinasi PMK Kabupaten Boyolali pada tahap pertama ini berhasil menyuntikkan 1.896 dosis dari jatah 1.900 dosis. Sasarannya yakni 1.400 sapi perah dan 500 sapi potong.

Informasi tersebut disampaikan  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono, saat ditemui wartawan, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Boyolali Jadi Daerah Wabah, Berapa Total Ternak Suspek PMK?

“Hasil akhirnya bukan 1.900 tapi 1.896 karena pada kenyataannya satu vial vaksin itu tidak seluruhnya berisi 100 dosis,” jelas Insan.

Insan mengklaim Pemkab Boyolali gercep menyuntikkan vaksin yang dibantu oleh 155 vaksinator. Mereka terdiri atas beberapa stakeholders, termasuk inseminator sapi di Boyolali.

Saat disinggung apakah 155 vaksinator vaksinasi PMK Pemkab Boyolali cukup untuk menangani vaksinasi PMK, Insan mengungkapkan jumlah tersebut cukup dikarenakan vaksin yang diterima  masih belum terlalu banyak.

“Kecuali jumlah vaksinnya 10.000, nanti ditambah vaksinator. Jumlahnya baru seribuan, 155 vaksinator berarti satu orang sekitar satu vial atau 100 vaksin, satu vial bisa habis dalam enam jam,” kata dia.

Insan mengungkapkan vaksinasi PMK memiliki perbedaan dengan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan dengan cepat dengan cara mengumpulkan massa. Sedangkan vaksinasi PMK petugas vaksinator harus mendatangi kandang per kandang.

Baca Juga: Menengok Sapi-Sapi Jumbo Hampir 1 Ton Milik Warga Mojosongo Boyolali

Oleh sebab itu, Insan meminta Pemkab Boyolali meningkatkan peran serta Camat dan Kepala Desa (Kades) melalui Jaga Kewan.

“Kalau pada Covid-19 kemarin kan Jaga Tangga. Kebetulan peran Camat dan Kades cukup signifikan. Jadi data sasaran vaksinasi itu yang menyiapkan Camat bersama penyuluh pertanian dan keswan,” terang dia.

Setelah data sasaran siap dan akan menyuntikkan vaksin, Insan mengatakan petugas vaksinator Pemkab Boyolali akan diantar menuju klaster peternakan sapi.

Masyarakat diminta tidak berebut jatah vaksin. Insan mengatakan Pemkab Boyolali telah memetakan vaksinasi PMK di kecamatan. Prioritas vaksinasi adalah sapi perah yang memiliki umur lebih lama dibanding sapi potong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya