SOLOPOS.COM - Para santri di Pondok Pesantren Afaada, Ampel, mengikuti vaksinasi Covid-19, Selasa (7/9/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Vaksinasi Covid-19 kembali menyasar kalangan pondok pesantren di Kabupaten Boyolali. Pada Selasa (7/9/2021), vaksinasi menyasar para santri dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Afaada, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

Kegiatan vaksinasi tersebut terlaksana dengan kerja sama antara Polres Boyolali dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan vaksinasi untuk pesantren di Kabupaten Boyolali sebenarnya sudah mulai dilakukan beberapa waktu sebelumnya. Diketahui, vaksinasi kepada para santri juga dilakukan di Cepogo dengan fasilitasi dari Kodim Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menurut Morry, kegiatan tersebut mengacu pada perintah Presiden melalui Kapolri, agar dilakukan vaksinasi serentak dengan sasaran tempat ibadah dan pondok pesantren. “Salah satunya di Boyolali saat ini [Selasa (7/9/2021)] ada di Ponpes [Pondok Pesantren] Afaada,” kata dia, Selasa.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Perusakan SD di Wonosamodro Boyolali Berlanjut, Ini Temuan Polisi

Dari rencana awal, sasaran vaksinasi tersebut ada sekitar 500 santri. Namun Polres Boyolali bekerja sama dengan pemerintah daerah, mengupayakan tambahan vaksin sekitar 1.000 dosis. Jadi total ada sekitar 1.500 sasaran. Bukan hanya santri, vaksinasi juga menyasar warga sekitar,” jelas dia.

Lebih lanjut Morry menjelaskan di bulan September ini akan fokus mendukung kegiatan vaksinasi dosis kedua dari pelaksanaan vaksinasi dosis pertama sebelumnya. “[Dalam waktu dekat] kami akan ambil jatah vaksin Polri di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Untuk jumlahnya akan dipastikan dulu,” kata dia.

Sementara untuk capaian vaksinasi di Boyolali, berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, sudah sekitar 36% pada akhir pekan lalu. “Kami prediksi sekarang 37%-38% untuk dosis pertama. Vaksinasi kedua di September juga diperkirakan mendekati 38%,” lanjut dia.

Kuota

Kepala Sekolah untuk jenjang SMP, Pondok Pesantren Afaada, Ampel, Ahmad Lutfi, mengatakan kuota awal vaksinasi tersebut adalah 484 santri. Namun selain santri ada dari kalangan keluarga guru. “Selain itu kami juga melibatkan desa. Pelaksanaan pagi ini melibatkan warga sekitar di desa tanduk. Kami terima kasih kepada kepala desa yang sudah ikut membantu dalam memobilisasi warga,” kata dia.

Menurutnya dengan terlaksananya vaksinasi Covid-19 tersebut, para santri sudah menyelesaikan salah satu tahapan ikhtiar dalam menanggulangi Covid-19. “Ke depan harapannya KBM di pondok sudah bisa berjalan lancar. Begitu pula dengan ketahanan lingkungan semakin terbentuk,” lanjut dia.

Baca Juga: SDN 9 Boyolali Gelar PTM, Hari Pertama Langsung Ujian

Sebelum dilakukannya vaksinasi, kegiatan di lingkup pondok pesantren dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Protokol kesehatan secara ketat kami terapkan. Kemudian mulai kedatangan santri, ada isolasi, ada kegiatan fisik untuk meningkatkan imunitas dan sebagainya. Sampai hari ini anak Alhamdulillah diberi kesehatan. Kebetulan tempat juga terisolir, ini menjadi satu kelebihan,” jelas dia.

Guna mengantisipasi persebaran Covid-19, pihak pondok pesantren hingga saat ini juga belum membuka kunjungan keluarga santri. Sebagai gantinya, pihak pondok pesantren memfasilitasi komunikasi melalui WhatsApp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya