SOLOPOS.COM - Petugas medis menyuntikkan vaksin Sinovac kepada perwakilan tenaga kesehatan (nakes) pada Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (14/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyebut data tenaga kesehatan atau nakes terus bertambah sehingga berpengaruh terhadap capaian target vaksinasi Covid-19.

Data terakhir, nakes yang terdaftar mendapatkan vaksin sebanyak 10.825 orang. Angka itu kemudian berubah menjadi 11.724 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah data nakes tiap fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dibuka, jumlahnya kemudian bergerak menjadi 14.000-an orang.

Baca Juga: Penerima BST Nusukan Terbanyak Se-Banjarsari Solo, Ini Penyebabnya

Namun, pada sisi lain, jatah vaksin Covid-19 untuk vaksinasi nakes Solo dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah belum berubah dari sebelumnya. “Alokasi vaksin kan harus ada, kalau enggak ya pusing,” ucap Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, Minggu (31/1/2021).

Data 14.000-an nakes tersebut masih rancu lantaran satu nakes bisa berpraktik pada tiga fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) berbeda.

“Makanya kami harus screening terlebih dahulu. Bisa jadi 14.000 nakes itu ada yang sudah terdaftar di Karanganyar atau Sukoharjo, sudah vaksin di sana. Sehingga kami berharap nakes jujur. Kami belum bisa memilah secara detail,” imbuh Ning, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Sipir Sudah Dilarang Bawa Barang Ke Rutan Solo, Bagaimana HP Bisa Masuk Ke Sel Napi?

Ning mengaku masih terus berupaya merampungkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk para nakes Solo selagi dosis kedua bergulir.

Meski terhitung paling cepat se-Indonesia, pelaksanaan vaksinasi berbasis SMS blast sebagai etiket pada lima hari pertama vaksinasi dosis pertama cukup memperlambat kinerja.

Pendataan Manual

Atas dasar itulah, DKK mengubah proses itu menjadi berdasar database sumber daya manusia kesehatan (SDMK).

Baca Juga: Hujan Angin, 6 Pohon Jati Usia Belasan Tahun Di Weru Sukoharjo Tumbang

“Karena manual, mau vaksin sudah dikerjakan atau belum, tidak mempengaruhi capaian kami karena tidak ada di dasbor. Ya, sistemnya bagus tapi setelah di lapangan butuh penyempurnaan,” ungkapnya.

Ning menambahkan semua inni merupakan kerja besar. Dari kekurangan yang ada harus dievaluasi dan dievaluasi lagi. Ning berharap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama dan kedua bagi nakes Kota Solo, rampung paling lambat pekan kedua Februari .

Baca Juga: Warga Gayam Sukoharjo Diteror Tawon Vespa Gara-Gara Hancurkan Sarangnya

Sebagian nakes yang terpaksa menunda atau membatalkan vaksinasi karena sejumlah hal. Penundaan kebanyakan lantaran tekanan darah yang tinggi, sedang demam atau batuk dan pilek.

Selain itu  tidak memenuhi kriteria karena hamil atau menyusui serta diketahui memiliki komorbid. “Pada tahap pertama vaksinasi untuk nakes ini, jumlah fasyankes yang melayani vaksinasi ada 33 unit, meliputi 17 puskesmas, satu klinik Bhayangkari, dan 14 rumah sakit. Pada tahap kedua, kami tambah menjadi 38 fasyankes,” tandas Ning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya