SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia sekolah dasar (SD) yaitu 6 tahun-11 tahun sudah mulai dilakukan, orang tua sebaiknya mengetahui cara penanganan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Pemberian vansin ini dilakukan terhitung sejak 14 Desember lalu.

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Profesor dr Hartono Gunardi, mengatakan efek samping setelah vaksinasi Covid-19 pada anak SD sama seperti yang dirasakan pada usia dewasa. Pada umumnya KIPI ringan dan dibagi dua, yaitu lokal dan sistemik.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Beberapa efek samping vaksinasi Covid-19 pada anak usia SD seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam yang ditandai suhu di atas 37,8 derajat Celcius, maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1- 2 hari.

“Lokal berupa nyeri pada suntikan, yang biasa kita alami, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. Kemudian yang sistemik adalah lemas, ngantuk, atau demam,” kata Hartono dalam Media Briefing Update Rekomendasi IDAI dan Asosiasi Dokter Anak Internasional (IPA) mengenai Vaksinasi Covid pada Anak yang diadakan secara virtual seperti dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Raffi Bagikan Momen Kaesang dan Nadya Tilik Bayi Rayyanza Malik Ahmad

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, meminta para orang tua tidak panik. Orang tua dapat melakukan penanganan dini jika anak mengalami KIPI. Langkah penanganan dini yang dimaksud ialah membuat anak cukup beristirahat dan minum obat penurun panas jika diperlukan. Upayakan agar anak mengonsumsi air putih yang cukup. Bila anak merasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap gerakan lengan anak.

“Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini,” ujar Prof Wiku, seperti dikutip dari laman resmi, Rabu (15/12/2021).

Apabila anak mengalami demam, Hartono menyarankan agar anak diberi parasetamol. “Tapi mohon dengan sangat parasetamol jangan diberikan sebelum timbulnya demam,” tambahnya. Pasalnya, apabila parasetamol diberikan sebelum timbulnya demam, akan mengganggu proses pembentukan antibodi zat kekebalan terhadap vaksin Covid. Sehingga zat kekebalannya akan lebih rendah.

“Ini merupakan penelitian dengan vaksin yang lain, seperti vaksin yang didapat anak-anak dan bayi,” katanya.

Baca Juga: Diduga Langgar Karantina, Tagar #ProsesHukumMulanJameela Trending

Untuk vaksin Covid sendiri, Hartono mengatakan, sebenarnya memang belum diteliti. Namun untuk keamanan, Hartono menghimbau sebaiknya jangan diberikan parasetamol bila anak belum mengalami demam. Parasetamol bisa diberikan bila anak mengalami demam. Kemudian, mengenai pantangan makanan dan minuman setelah vaksinasi Covid-19, Hartono menyampaikan bahwa tidak ada pantangan. Untuk obat-obatan, apabila anak biasa mengonsumsi obat-obatan tertentu, obat darah tinggi atau obat penyakit khusus, bisa dikonsumsi.

“Kecuali adalah steroid. Tapi steroid dibutuhkan bila dokter mengatakan itu perlu. Silahkan diberikan. Kalau steroid harus dengan anjuran dokter yang merawat. Jadi jangan diminum sendiri (tanpa anjuran dokter),” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya