SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok vaksin Covid-19. (Dok. Bisnis)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen secara marathon menghabiskan vaksin sinopharm sebanyak 2.500 dosis karena masa kedaluwarsanya akan habis pada 30 September 2021. Ribuan vaksin itu sudah didistribusikan ke 25 puskesmas di Sragen untuk jemput bola dengan sasaran difabel dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati belajar dari pengalaman saat vaksinasi difabel di depan Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) beberapa waktu lalu. Animo difabel yang hadir dalam program vaksinasi massal untuk difabel itu rendah karena dari target 600 orang yang hadir hanya 150 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hal itu terjadi karena faktor transporasi difabel yang tidak memungkinkan. Akhirnya, kami memutuskan untuk jemput bola. Yang bisa dilakukan di balai desa atau di puskesmas ya silakan. Seperti di Kecamatan Sambungmacan vaksinasi difabel dan ODGJ dilakukan di delapan lokasi. Bila sampai pukul 11.00 WIB tidak sesuai target maka puskesmas harus menyisir dengan terjun langsung ke rumah-rumah,” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat ditemui Solopos.com di wilayah Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Joss! Jihane Almira Asal Semarang Borong 3 Penghargaan di Ajang Miss Supranational 2021

Yuni menerangkan target sasaran difabel dan ODGJ se-Kabupaten Sragen sebanyak 3.300 orang. Dia menyampaikan sebanyak 2.500 orang akan vaksinasi dengan Sinopharm dan sisanya 800 orang dengan vaksin Sinovac. Yuni mengejar untuk menghabiskan sinopharm karena vaksin ini akan kedaluwarsa pada 30 September 2021 besok.

“Kami berhitung karena vaksin itu harus disuntikan maksimal empat pekan atau sebulan sebelum masa kedaluwarsa. Setelah kami hitung maka batas maksimal vaksinasi pada Kamis (26/8/2021) besok. Maka vaksin sinopharm itu harus disuntikan semua sebelum 26 Agustus itu, sehingga kami melakukan jemput bola dan sweeping. Vaksin itu disuntikan sesuai peruntukannya, yakni untuk difabel dan ODGJ,” jelasnya.

Baca juga: Akses Pengunjung Masuk Tawangmangu Ditutup Sementara Pada Minggu

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Hargiyanto, menerangkan para tenaga kesehatan sudah melakukan pendataan dan screening terhadap para difabel dan ODGJ. Ketika mereka tidak hadir ke puskesmas atau balai desa, kata dia, maka para nakes bisa langsung datang ke rumah-rumah untuk sweeping.

“Hal itu dilakukan supaya tidak ada vaksin sinopharm yang tersisa hingga 26 Agustus besok,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya