SOLOPOS.COM - Vaksin Pfizer terbukti efektif cegah Corona pada anak (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Vaksin Pfizer terbukti efektif cegah Corona pada anak di rentang usia  12 tahun-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif Covid-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus Covid-19 di penerima vaksin Pfizer.

Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12 tahun-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16 tahun-25 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam beberapa pekan, Pfizer dan BioNTech akan mengajukan persetujuan untuk menggunakan vaksin ini pada kelompok usia tersebut di Eropa dnan Amerika Serikat.

Hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19  yang disetujui penggunaannya pada anak. Sejumlah pakar menyoroti perlunya memberikan vaksin pada anak untuk mencapai herd immunity.

Baca Juga: Fakta Baru Asal Usul Corona Terungkap Lagi, Ini Temuannya

"Saya pikir jika kita ingin menyelesaikan pandemi, kita benar-benar perlu memvaksinasi anak," kata dokter anak dari Nationwide Children's Hospital di Ohio, Asuncion Mejias, seperti melansir laman Reuters, Kamis (1/4/2021).

Dalam uji klinis tersebut, Pfizer melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun. Hasilnya, ditemukan ada 18 kasus Covid-19 pada kelompok plasebo dan tidak ada kasus di kelompok vaksin, sehingga didapatkan efikasi 100 persen.

Vaksin Pfizer efektif lawan Corona, akankah pemerintah mengadakan program vaksinasi untuk anak-anak?

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi belum bisa memastikan hal tersebut. Hingga kini, pemerintah disebutnya masih menunggu arahan atau rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (Sage).

"Kita menunggu rekomendasi WHO/Sage tentang vaksinasi pada anak dan vaksin apa saja yang bisa digunakan ya," kata Nadia dalam pesan singkat kepada detikcom Jumat (2/4/2021).

Baca Juga: Ini Syarat Perjalanan dan Masa Berlaku Swab PCR-Antigen-GeNose

"Selanjutnya nanti ITAGI akan merekomendasikan kepada pemerintah," bebernya.

Seperti diketahui, pelaksanaan sekolah tatap muka akan kembali dimulai Juli mendatang. Kekhawatiran anak belum divaksinasi mencuat meski pemerintah memastikan guru sudah selesai divaksinasi akhir Juni, sebelum sekolah tatap muka dimulai.

Meski begitu, dr Nadia menegaskan agar orang tua yang mendapat kesempatan disuntik, untuk segera menerima vaksin Corona. Hal ini demi mempercepat herd immunity yang juga bisa melindungi anak-anak saat belum divaksinasi Corona.

"Orang tua bersabar, cara untuk bagaimana melindungi anak-anak kita yang belum mendapat vaksin adalah kita harus mendapatkan vaksin," kata Nadia sebagaimana melansir laman detikcom, Jumat (2/4/2021).

"Maka kita jika bersama-sama mendapatkan kekebalan kelompok maka kita akan melindungi pada kelompok yang saat ini belum mendapat vaksin," pungkasnya.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya