SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, menunjukkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang telah tiba di Boyolali, Sabtu (23/1/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO -- Vaksin gotong royong disebut-sebut merupakan bentuk rasa tanggung jawab pengusaha kepada karyawan atau buruh.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator Komunikasi Publik PMO Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN, Arya Sinulingga dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Selasa (23/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi ini bentuk tanggung jawab pengusaha kepada karyawannya, sekaligus membantu mempercepat herd immunity yang ingin dicapai pemerintah. Kalau ada yang mau membantu untuk mempercepat pemulihan, kita jangan menolak," ujar dia.

Baca Juga: Salatiga Kebagian 5.000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Kedua

Ekspedisi Mudik 2024

Pada pelaksanaannya,vaksinasi gotong royong ini tidak menganggu program pemerintah yang lain, tidak mengambil hak orang lain dan justru mempercepat vaksinasi.

Adapun tata Kelola vaksin gotong royong ini, menurut Arya Sinulingga, akan diatur secara ketat dan transparan. “Seperti contohnya, vaksin yang digunakan tidak sama dengan program vaksinasi gratis pemerintah, kemudian tidak menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah, dan pengusaha memberikan gratis pada pekerjanya. Ini langkah positif untuk menanggulangi Covid-19," tambah dia.

Baca Juga: Gol Tunggal Giroud Bawa Chelsea Ungguli Atletico di Leg Pertama Liga Champions

Meskipun begitu, vaksin gotong royong ini memiliki tantangan yang besar, terutama upaya Indonesia untuk selalu memastikan ketersediaan vaksin.

“Tantangannya justru pada mendapatkan vaksinnya, karena seluruh dunia sedang sama-sama mencari vaksin saat ini, dan tentunya kita berusaha agar tidak mahal sehingga pengusaha mendapatkan vaksinnya dengan harga normal. Tantangan selanjutnya adalah selentingan bahwa vaksin gotong royong ini untuk orang kaya, tapi sebenarnya ini untuk karyawan mereka. Ini wajar mengingat karyawan juga rentan terpapar Covid-19," kata dia.

Baca Juga: Pekalongan Banjir, Wakil Ketua DPRD Jateng Usulkan Transmigrasi

Banjir Dukungan

Adanya wacana vaksinasi gotong royong yang digulirkan pemerintah ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah.

“Pada prinsipnya, ketika pandemi ini cepat terselesaikan pemulihan ekonomi juga akan semakin cepat. Jadi apabila ada usaha mempercepat vaksinasi, maka percepatan ekonomi akan makin cepat juga," terang Rusli.

Baca Juga:  Duh Sugar Daddy Indonesia Terbanyak Kedua di Asia, Segini Jumlahnya

Menurut Rusli, dengan adanya vaksin gotong royong atau mandiri ini, akan menguntungkan pengusaha.

“Inisiatif pengusaha patut diapresiasi untuk mengikuti program vaksin gotong royong sehingga utilitas pabriknya bisa maksimal, yang tadinya 25% jadi naik 60-70%. Dari sisi perusahaan menguntungkan, dari sisi ekonomi juga pekerjanya bisa kembali bekerja sepenuhnya," ucapnya.

Baca Juga: Segini Jumlah Capaian Vaksinasi Tahap Kedua Pada Hari Pertama di Wonogiri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya