SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan atas kebijakan pemerintah yang menjadikan vaksin booster sebagai syarat bagi pelaku perjalanan saat mudik Lebaran 2022.

Menurut Ganjar, kebijakan tersebut sangat tepat. Selain sebagai upaya mempercepat vaksinasi dosis ketiga atau booster, hal itu juga sebagai pencegahan persebaran Covid-19 saat mudik Lebaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin diterapkan di Jakarta itu ternyata [peminat] ngantre. Itu ada baiknya juga karena mendorong [percepatan vaksinasi],” ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Tes PCR & Antigen Jadi Syarat Wajib Mudik Lebaran 2022, Ini Saran Pakar

Apalagi dengan kebijakan tersebut, lanjut Ganjar, masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin booster, sehingga tidak perlu mengantre lebih lama. “Kalau pemerintah sudah membuka bahwa vaksin booster bisa dipakai untuk siapapun tidak ngantre urutan dari lansianya dulu, tapi siapa saja boleh,” ujarnya.

Ganjar meyakini masyarakat saat ini juga lebih banyak yang memiliki kesadaran untuk mengikuti program vaksinasi. Oleh karenanya, syarat vaksin booster bagi pemudik itu sangat tepat.

“Dugaan saya akan banyak orang mau. Karena mereka yang punya kesadaran tinggi untuk sehat sudah banyak. Itu cara bagus, biar lebih aman,” imbuhnya.

Sementara itu, Ganjar juga telah meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadan dan Lebaran 2022. Selain skenario antisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, juga disiapkan skenario menghadapi mudik.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Jawa Tengah Pusatnya Bumi

“Satu, tentu Covid-19 masih ada, maka kita mintakan sebentar lagi bulan puasa yuk jaga prokes. Yang salat tarawih boleh, tapi prokesnya dijaga. Takmir dan panitia Ramadan agar menyiapkan,” jelasnya.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk menahan diri untuk melaksanakan buka puasa bersama. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi persebaran Covid-19.

“Buka bersamanya enggak usah dulu, jadi ibadah bersamanya bisa berjalan dengan baik, prokesnya terjaga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya