SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan tol. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Utang luar negeri Indonesia mencapai 26,8% dari produk domestik bruto (PDB).

Solopos.com, JAKARTA — Jumlah dan komposisi utang pemerintah pusat hingga akhir Maret 2016 masih dinilai aman. Padahal, komposisi utang luar negeri tersebut lebih dari seperempat produk domestik bruto (PDB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan mengatakan akumulasi total utang pemerintah pusat hingga akhir Maret 2016 sekitar Rp3.200 triliun atau 26,8% terhadap PDB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau dilihat dari kemampuan membayar, Indonesia sangat mampu membayar utang yang ada sekarang ini,” ujarnya seusai membuka masa penawaran savings bond ritel (SBR) Seri SBR002 di kantor Kemenkeu, Kamis (28/4/2016).

Robert mengatakan tidak ada refinancing risk karena border line-nya – kondisi yang rawan- sekitar 60% dari PDB. Apalagi, secara rerata jatuh tempo utang masih cukup aman, yakni sekitar 9,28 tahun.

Anggaran negara yang masih “diatur” defisit memang mengharuskan adanya tambahan pembiayaan terutama lewat utang. Namun, seiring dengan alokasi pembiayaan untuk sektor infrastruktur, lanjutnya, ada peningkatan kualitas utang pemerintah tiap tahunnya.

Di tengah ekonomi global yang masih melambat, imbuh dia, stimulus fiskal lewat belanja pemerintah memang menjadi satu-satunya tumpuan. “Ekonomi global yang agak slow down, pemerintah agak penting menggerakkan perekonomian melalu government spending. Jadi, menjalankan APBN yang defisit langkah yang tepat, menggerakkan ekonomi,” katanya.

Hingga saat ini, realisasi pembiayaan dalam APBN 2016 sudah mencapai 55% dari total gross Rp556 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya