SOLOPOS.COM - Mahasiswa UT Surakarta. (Solopos.com-Ginanjar Saputra)

Solopos.com, SOLO Universitas Terbuka (UT) Surakarta yang kampusnya terletak di Jl. Raya Solo-Tawangmangu Km 9, Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) merupakan perguruan tinggi yang punya banyak keunikan.

UT Surakarta sangat berbeda jika dibandingkan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta di Indonesia. Direktur UT Surakarta, Yulia Budiwati, menjelaskan UT Surakarta merupakan perguruan tinggi yang menerapkan sistem kuliah unik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mahasiswa UT Surakarta tak perlu datang ke kampus untuk mendapatkan kuliah. Pasalnya, UT Surakarta menerapkan sistem kuliah jarak jauh berbasis online dengan teknologi informasi terkini.

"Keunikan UT itu menjangkau yang tidak terjangkau jadi UT itu bukan mahasiswa yang datang ke kampus, tapi kampus yang mendatangi mahasiswa. Itu benar-benar kita upayakan terus sehingga amanah kita memberikan akses seluas mungkin kepada masyarakat mencapai pendidikan tinggi terlaksana," ungkap Yulia kepada Solopos.com.

UT Surakarta memiliki tagline Ora Ngekos Ora Ongkos Tetep Jos. Tagline itu berarti mahasiswa tak perlu mengeluarkan ongkos jalan dan biaya indekos untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Selain itu, felsibilitas di UT Surakarta cukup tinggi demi memudahkan mahasiswa dalam belajar.

"Fleksibilitasnya tinggi, Semisal mahasiswa UT Surakarta tengah di luar daerah dan tak bisa datang ke kampus, bisa ujian di kota yang sedang ditinggali. Pokoknya tidak ada hambatan untuk mahasiswa belajar maupun ujian di mana pun," ungkap sang direktur UT Surakarta.

Yulia mengisahkan, ada mahasiswa UT yang bahkan usianya sudah mencapai 80 tahun. Banyak pula mahasiswa muda yang lulus di usia sekitar 23 tahun, sama seperti di perguruan tinggi lain. Calon mahasiswa bahkan tak perlu diseleksi untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi di UT Surakarta.

Tantangan

Dengan banyaknya keunikan, UT Surakarta tentu memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. "Bayangkan mahasiswa kami itu seperti Bapak Wiranto, Bapak Moeldoko, itu enggak usah diajarin sudah pintar. Tapi kami juga punya mahasiswa yang di pelosok barang kali pegang buku saja jarang karena jauh dari tokok buku," ungkap Yulia.

Yulia menjelaskan memberikan pembelajaran kepada beragam mahasiswa dengan berbagai latar belakang merupakan tantangan baginya.

Selain itu, tantangan yang lain di UT adalah soal infrastruktur. "Kami kan online, sangat tergantung pada infrastruktur, tapi sekarang jaringan sudah semakin bagus," tutur perempuan kelahiran Solo, 16 Juli 1963 tersebut.

Meski banyak tantangan, UT Surakarta siap menghadapinya. Yulia Budiwati menegaskan UT Surakarta siap menghadapi tantangan demi memberikan akses pendidikan tinggi kepada seluruh masyarakat tanpa sekat dan batas apa pun.

Kampus Pemersatu Keberagaman

Dengan beragam keunikan dan berbagai latar belakang mahasiswanya, UT Surakarta bisa dibilang sebegai kampus pemersatu keberagaman. Banyak mahasiswa UT Surakarta yang latar belakangnya saling berbanding terbalik.

Seperti yang dijelaskan Direktur UT Surakarta Yulia Budiwati, ada mahasiswa yang sudah melek teknologi, ada pula yang masih gagap teknologi.

Dengan keberagaman itu, UT Surakarta siap menyatukannya dengan ilmu pengetahuan. Tak ada yang dibedakan di UT Surakarta. Semua mahasiswa bakal bisa mengenyam pendidikan tinggi meski dari latar belakang yang berbeda-beda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya