SOLOPOS.COM - Patung jerami gorilla raksasa di Jepang. (Daily Star)

Solopos.com, CHIKUZEN — Penduduk desa di Kota Chikuzen, Jepang membangun patung gorilla raksasa yang terbuat dari baja dan jerami, sebagai upaya menangkal pandemi virus corona.

Joe Biden Dilantik Pakai Alkitab Keluarga Berusia 127 Tahun

Melansir Mainichi Jp, Rabu (20/1/2021), patung raksasa ini diresmikan pada bulan Desember di taman kota setempat dan diberi nama Giant Staw Scarecrow Gorilla: Proud Gorilla 2020. Patung setinggi 7meter tersebut menjadi landmark kota Chikuzen yang banyak di foto oleh masyarakat sekitar.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Penduduk desa di Chikuzen, Prefektur Fukuoka di barat daya Jepang menghabiskan dua bulan untuk membangun patung tersebut. patung ini dilengkapi dengan mata yang bisa bersinar di malam hari. Menurut Tsuyoshi Kaneko, kepala asosiasi lokal yang membuat patung tersebut mulut gorilla ini didesain terbuka, untuk menggambarkan sebuah ketangguhan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut laporan Japan Today, penduduk setempat memutuskan untuk membagun struktur dalam upaya menangkal pandemi. Laporan tersebut mengatakan bahwa gorila dipilih sebagai simbol kekuatan dalam menghadapi pandemi virus corona yang berkepanjangan.

Waduh! Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Sogaten Tutup Sementara

Patung tersebut dianggap sebagai persembahan harapan baru, setelah Jepang menghabiskan setahun terakhir dengan menyembah legenda Amabie. Amabie adalah Yokai jepang kuno, yaitu sejenis monster legendaris yang dapat membawa keberuntungan atau menyebabkan kekacauan.

Popularitas

Amabie sendiri adalah makhluk mirip putri duyung dengan rambut hitam panjang terherai, paruh, sisik hijau bercahaya dan tiga kaki mirip sirip. Munculnya Covid-19 sebagai pandemi global tahun lalu, membuat Amabie menjadi populer lagi.

Namun, dengan tujuh prefektur terpadat di Jepang mengumumkan keadaan darurat dalam beberapa pekan terakhir karena kasus Covid-10, Amabie tidak lagi menjadi persembahan masyarakat. Kini harapan masyarakat tertuju pada patung gorila setinggi 7meter tersebut.

Penambahan Kasus Covid-19 Masih Tinggi, PPKM Solo Perlu Dilanjutkan?

Kota Chikuzen dikenal telah membagun patung-patung legenda raksasa sejak 2015 sebagai simbol festival musim gugur tahunan. Acara ini diperkecil tahun lalu karena pandemi Covid-19. Penyelenggara acara termasuk pemerintah kota kemudian memutuskan untuk membuat patung gorilla, dengan tujuan membantu orang-orang melupakan pandemi meskipun hanya sesaat.

Menurut pejabat setempat, patung Gorila tersebut akan dipamerkan hingga akhir bulan Januari dan diterangi pada malam hari dengan mata dan kepalanya yang merah menyala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya