SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Aktivitas pembangunan perumahan di kawasan Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Juni 2013. Para pengembang perumahan di kabupaten itu mengeluhkan maraknya pungli oleh pejabat publik. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ilustrasi. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Jangan menunda investasi di bidang properti karena pada tahun depan harga properti diprediksikan akan melonjak, ujar analis bidang properti F Rach Suherman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti, kalau memang ada dana jangan ditunda sampai tahun depan,” ujar Sekjen Ikatan Analis Properti Indonesia tersebut seperti dikutip Antara, Senin (13/10/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan segera diputuskan oleh Presiden periode 2014-2019 Joko Widodo menjadi salah satu faktor pemicu kenaikan harga yang cukup besar pada bidang properti.

“Kalau Presiden yang baru nanti benar-benar menaikkan harga BBM maka akan sangat berpengaruh terhadap harga properti, salah satu yang akan langsung mengalami kenaikan harga adalah bahan-bahan bangunan,” jelasnya.

Menurutnya, bila kenaikan harga BBM memberikan kontribusi 1 persen saja pada inflasi nasional, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kenaikan harga properti antara 8-10 persen.

“Padahal kenaikan natural property pertahunnya antara 10-15 persen, karena itu di tahun depan dengan varian unit yang sama harganya bisa naik menjadi 25 persen dari sekarang,” jelasnya.

Rach mengatakan, kenaikan tersebut akan sangat berdampak pada daya beli konsumen. Sementara itu, salah satu solusi agar usaha properti terus berjalan bisa jadi pengembang akan mengurangi keuntungan mereka dengan cara redistribusi keuntungan yang diraup antara tahun 2010?2013.

Pihaknya meyakini, pada kurun waktu tersebut keuntungan yang diperoleh para pengembang cukup besar sehingga minimalnya keuntungan di tahun ini seharusnya tidak perlu dikeluhkan oleh para pengembang.

Menurutnya redistribusi keuntungan juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menekan perlambatan pertumbuhan properti yang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya