SOLOPOS.COM - Ilustrasi menulis. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sejumlah orang tua siswa di Karanganyar meluangkan waktu mengambil dan mengembalikan soal ujian dan lembar jawab ke sekolah selama lima hari ujian sekolah atau US.

Siswa kelas VI sekolah dasar (SD) di Kabupaten Karanganyar mengikuti US luring pada Senin-Jumat (26-30/4/2021). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar melaksanakan US SD dengan sistem luring tetapi bukan dengan siswa datang ke sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencana tersebut batal dilakukan karena Bupati Karanganyar tidak mengeluarkan surat rekomendasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) US SD.

Baca juga: 2 Guru SMAN Colomadu Karanganyar Positif Covid-19, Sekolah Tutup Sementara

Ekspedisi Mudik 2024

US luring yang diselenggarakan di Kabupaten Karanganyar adalah orang tua siswa datang ke sekolah sesuai jadwal. Mereka mengambil paket soal dan lembar jawab setiap hari pukul 06.30 WIB.

Setelah itu, mereka wajib mengembalikan soal dan lembar jawab ke sekolah pukul 12.00 WIB. Seperti dilakukan warga Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Ari Sulistyowati, pada Selasa.

"Saya ambil dua paket soal dan lembar jawab anak saya kelas enam SD. Sudah sejak Senin ujian sekolah. Saya ambil jam 06.30 WIB, sebelum ke kantor. Lalu saya antar ke rumah supaya anak saya bisa mengerjakan ujian," kata Ari saat berbincang dengan wartawan, Selasa.

Memanfaatkan Waktu Istirahat

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai ibu, Ari berangkat bekerja ke salah satu lembaga keuangan di Kecamatan Matesih. Perempuan karier itu akan kembali ke rumah pukul 12.00 WIB.

"Saya pulang untuk ambil soal dan lembar jawab yang sudah dikerjakan anak saya itu. Saya memanfaatkan waktu istirahat. Lalu soal dan lembar jawab tadi saya antar ke sekolah. Dikumpulkan," ujar dia terkekeh.

Ari harus berangkat dari kantornya pukul 11.30 WIB. Jarak tempuh dari kantor ke rumahnya sekitar 20 menit dengan mengendarai sepeda motor. Untuk itu, dia mengaku sudah menjelaskan kepada atasannya. Dia harus melakoni itu hingga Jumat.

"Konsekuensi sebagai orang tua. Setelah kewajiban memfasilitasi anak ujian selesai, saya kembali bekerja hingga pukul 16.00 WIB. Anak mengerjakan ujian sendiri di rumah. Hla mau gimana lagi," ungkap dia.

Baca juga: Uji Coba PTM Tahap II, Dinkes Karanganyar Beri Sinyal Cuma Sodorkan 5 Sekolah ke Bupati

Ari mengaku sistem itu lebih baik ketimbang anaknya harus ujian di sekolah. Dia mengaku masih belum rela melepaskan anaknya belajar ke sekolah di masa pandemi Covid-19.

"Ya agak kurang puas [dengan sistem US luring] karena saya sendiri kan bekerja. Anak di rumah dan enggak ada yang mengawasi. Kalau di sekolah kan ada guru. Anak-anak bisa konsentrasi. Tapi kondisi ini masih was-was. Covid-19 masih ada dan saya lihat di berita belum banyak penurunan kasus," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SDN 03 Karanganyar, Mardiyatmoko, menyampaikan sudah menyiapkan protokol kesehatan selama US luring.

Baca juga: Ngabuburit di Karanganyar Tak Pakai Masker, Pulang Sana

Dia mencontohkan orang tua siswa harus mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dan wajib mengenakan masker. Petugas juga akan mengecek suhu tubuh orang tua siswa saat masuk ke area sekolah.

"Jumlah siswa kelas enam itu sekitar 80 orang. Kami siapkan delapan meja untuk daftar siswa. Jadi supaya mereka tidak berkerumun saat ambil dan mengembalikan soal dan lembar jawab. Mereka juga kan harus tanda tangan sebagai bukti," jelas dia.

Tidak Ada yang Molor

Orang tua siswa dipersilakan mengambil soal ujian pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.15 WIB. Saat mengembalikan soal pun diberi waktu pukul 12.00 WIB hingga 12.30 WIB. Mardiyatmoko menyampaikan memberikan tenggat waktu itu supaya orang tua siswa tidak terlalu tergesa-gesa.

"Hari pertama dan kedua lancar. Soal dan lembar jawab diambil dan dikembalikan semua dan tidak ada yang molor. Ada tenggat waktu karena kan perjalanan. Tidak harus orang tua yang mengambil dan mengembalikan soal. Bisa saja kakak, bude, atau kerabat lain yang longgar," katanya.

Baca juga: Pikat Perempuan, Pemuda Pacitan Nekat Berseragam Polisi di Medsos

Dia menyampaikan sejumlah guru diwajibkan datang ke rumah siswa kelas VI yang sedang melaksanakan US. Kedatangan guru ke rumah untuk memastikan bahwa anak-anak mengerjakan US.

"Mulai jam 08.00 guru keliling ke rumah orang tua siswa. Kami bekali surat tugas. Satu guru, satu siswa per hari. Mereka selfie dengan siswa saat mengerjakan soal yang penting tidak mengganggu siswa ujian. Itu laporan untuk pengawas. Guru juga wajib mengisi lembar berisi nama siswa yang didatangi, alamat, dan lain-lain," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya