SOLOPOS.COM - Warga mengikuti upacara bendera di kawasan Pegunungan Kendeng, Desa Kedumulyo, Pati, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022). Upacara di atas perbukitan Pegunungan Kendeng yang diikuti ratusan warga Sedulur Sikep atau penganut ajaran Samin Surosentiko tersebut untuk memperingati HUT ke-77 RI. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.

Solopos.com, PATI — Kawasan Pegunungan Kendeng yang saat ini tandus butuh segera dilakukan penghijauan kembali atau reboisasi. Hal itu menyusul dampak Pegunungan Kendeng yang tandus sehingga kurangnya daerah resapan air yang membuat sejumlah daerah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), mengalami banjir.

Seperti yang terjadi pada Senin (19/12/2022). Sejumlah daerah di Pati, seperti Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, mengalami banjir akibat melimpasnya air Sungai Kaliombo. Akibat banjir itu, akses lalu lintas di jalur pantai utara (Pantura) Pati pun tersendat dan menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, membenarkan bahwa melimpasnya Sungai Kaliombo mengakibatkan akses lalu lintas terganggu karena jalur pantura tergenang banjir. Menurutnya, faktor utama penyebab terjadinya banjir itu karena Pegunungan Kendeng yang perlu segera dihijaukan kembali atau reboisasi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jika tidak segera ditangani, tentunya setiap musim penghujan akan mengakibatkan banjir di wilayah bawah [Pati], terutama di sepanjang aliran sungai yang menampung air dari kawasan pegunungan tersebut,” katanya.

Jebolnya tanggul sungai di Desa Ketitang Wetang pada Jumat (16/12/2022) juga merupakan salah satu dampak dari tandusnya Pegunungan Kendeng. Akibat berkurangnya daerah resapan air di Pegunungan Kendeng, air yang tidak tertampung membuat sungai di Desa Ketitang Weyan jebol dan menyebabkan ratusan rumah warga tergenang air.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Pegunungan Kendeng, Tanggul Sungai di Pati Jebol

Kerusakan tanggul tersebut juga sudah diperbaiki dengan pembuatan tanggul sementara. Untuk memperbaiki tanggul rusak tersebut, Pemkab Pati turut menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Kusrin, salah satu warga Desa Ketitang Wetan mengemukakan bahwa ketinggian genangan banjir di jalan mencapai 20-an sentimeter (cm). Kondisi itu pun membuat kepadatan arus lalu lintas karena kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan.

Selain itu, kata dia, jalur yang menghubungkan Provinsi Jateng dengan Jawa Timur itu juga banyak lubang sehingga pengendara harus hati-hati. Ia memperkirakan air mulai meluap ke jalan raya pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Luapan air itu terjadi setelah kawasan Pegunungan Kendeng kembali diguyur hujan deras.

Baca juga: 11,5 Juta Kendaraan bakal Masuk Jateng saat Nataru, Dishub Siapkan 6 Posko

Selain menimbulkan genangan banjir di jalan raya, banjir juga merendam akses jalan di permukiman warga Desa Ketitang Wetan dengan ketinggian bervariasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya