SOLOPOS.COM - Achmad Yurianto memakai Batik Covid-19 saat konferensi pers. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menyampaikan update data kasus corona di Indonesia pada Rabu (6/5/2020).

Dari update data corona Indonesia yang disampaikan Yuri, terdapat penambahan 367 kasus dalam 24 jam terakhir. Artinya, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Tanah Air mencapai 12.438.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jumlah spesimen yang sudah kita uji adalah lebih dari 128.000. Hasilnya ada pasien positif sebanyak 12.438, yang berarti ada penambahan 367 kasus dalam 24 jam terakhir,” papar Yuri dalam jumpa persi di Grha BNBP yang disiarkan langsung Metro TV.

Tambah Lagi! 2 Pasien Positif Covid-19 di Sragen Asal Kalijambe Sembuh

Yuri juga mengungkapkan penambahan jumlah pasien sembuh dan meninggal. Ada penambahan 120 orang, sehingga total sementara pasien sembuh menjadi 2.317. Sementara jumlah pasien meninggal bertambah 23 orang menjadi 895 orang.

Diketahui pula ada 26.932 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 240.726  orang dalam pemantauan (ODP). Kasus corona di Indonesia ini telah tersebar di 34 provinsi. Sementara kabupaten/kota yang terdampak mencapai 350.

Peran Masyarakat

Yuri meminta masyarakat turut serta membantu pemerintah dalam malwan wabah Covid-19 ini. Saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai persebaran virus corona. Salah satunya mendeteksi dengan cepat PDP.

"Ketika orang yang terkonfirmasi positif lebih cepat diketahui, maka penanganan juga akan lebih cepat. Isolasi bisa langsung diterapkan agar pasien ini tidak menularkan ke orang lain. Selain itu, akan lebih cepat melacak orang-orang yang telah kontak erat," papar Yuri.

Menhub Budi Karya Izinkan Transportasi Beroperasi: Boleh ke Luar Kota Tapi Jangan Mudik

Yuri menegaskan, Covid-19 hanya bisa dicegah lewat disiplin dengan semangat gotong royong tanpa henti. Dia berulang kali mengimbau masyarakat tidak mudik lantaran berisiko membawa atau tertular virus selama perjalanan menuju kampung halaman.

"Pastikan diri untuk tidak tertular dan tidak menularkan. Jangan mudik!. Karena kita tidak bisa menjamin keamanan dalam perjalanan. Sangat mungkin kontak dengan orang lain saat kita melakukan perjalanan. Ada potensi untuk tertular. Jika sudah tertular maka berpotensi menularkan kepada keluarga di rumah," tuturnya.

Jaga Jarak

Pola hidup sehat juga menjadi salah satu poin yang ditegaskan Yuri. Misalnya dengan rajin mencuci tangan, makan sehat, dan istirahat teratur. Selain itu, dengan tetap mematuhi penjarakan fisik atau physical distancing.

Dalam situasi krisis bencana saat ini sangat penting tetap di rumah dan tidak berpergian. Hal itu akan mengurangi risiko penularan virus corona atau Covid-19.

“Jika terpaksa keluar rumah, maka masyarakat pakailah masker. Begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.

Jokowi: Kasus Covid-19 Indonesia Harus Turun Mei 2020

Terakhir, Yuri menegaskan semakin banyak masyarakat tertular maka akan semakin menambah beban rumah sakit.

"Dengan begitu, layanan medis bisa saja tak maksimal apabila terlalu banyak pasien yang tertular. Oleh karena itu jaga diri masing-masing dan tetap disiplin agar tak tertular Covid-19," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya