SOLOPOS.COM - Mahasiswa Prodi S-2 Pendidikan Sains FKIP UNS Solo mengambil sampel air dari Waduk Delingan Karanganyar. (Istimewa/Dokumentasi UNS Solo)

Solopos.com, SOLO — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo meneliti kondisi dan kualitas air di Waduk Delingan dan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Penelitian tersebut dilakukan pada Sabtu (16/5/2022). Mahasiswa yang melakukan penelitian adalah Program Studi (Prodi) S-2 Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS Solo. Mereka menggelar penelitian di Waduk Delingan dan Hutan Gunung Bromo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka berada di bawah pendampingan dosen mata kuliah Praktikum IPA Terpadu, Masykuri dan Muzzazinah. Tim mahasiswa UNS Solo terdiri dari 16 orang diterjunkan guna mendapatkan data kondisi dan kualitas air di kedua kawasan tersebut.

Dilansir dari laman resmi UNS Solo, yakni uns.ac.id, pada Kamis (2/6/2022), Masykuri mengatakan sejumlah faktor menentukan pemilihan lokasi penelitian kualitas air di Waduk Delingan dan Hutan Gunung Bromo.

Pertama, Waduk Delingan digunakan sebagai sumber irigasi untuk lahan seluas 2.410 hektar di sekitarnya. Air dari Waduk Delingan Karanganyar menjadi harapan petani untuk mengairi lahan pertanian.

Baca Juga : Waduk Delingan Karanganyar, Dibuat Belanda Diresmikan Mangkunegoro VII

Tim mahasiswa UNS Solo dibagi menjadi empat kelompok untuk meneliti dan mengamati debit, pH, dan suhu perairan.

“Dalam pengambilan data di lapangan, mahasiswa menetapkan empat titik utama sebagai fokus pengambilan sampel. Empat titik tersebut diantaranya inlet, badan, outlet, dan aliran sungai Waduk Delingan,” jelas Masykuri.

Pengambilan sampel dilakukan untuk menganalisis kualitas air untuk selanjutnya diuji menggunakan spektrofotometri UV-Vis yang terdapat di UPT Laboratorium IPA Terpadu UNS Solo.

Keanekaragaman Flora

“Pengujian itu penting dilakukan untuk memberikan informasi terbaru tentang kondisi dan kualitas perairan di waduk Delingan dan sekitarnya,” imbuh dia.

Baca Juga : Diulas Koran Berbahasa Belanda, Ini Sejarah Waduk Delingan Karanganyar

Selain itu, tim mahasiswa UNS juga menyusuri KHDTK Gunung Bromo untuk menganalisis keanekaragaman flora. Perlu diketahui Hutan Gunung Bromo Karanganyar memiliki luas 126,291 hektar dengan kekayaan flora dan ekosistem.

Kawasan itu dikelola UPT Pendidikan dan Pengelolaan Kehutanan UNS Solo dengan pihak KHDTK Gunung Bromo. Kawasan Hutan Gunung Bromo diperuntukkan kepentingan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tim mahasiswa UNS Solo mengambil data keanekaragaman dengan sistem plotting yang dibagi menjadi beberapa titik dalam kawasan Hutan Gunung Bromo.

Mahasiswa mengidentifikasi jenis, jumlah, dan kondisi fisik dari berbagai flora yang ditemukan. Hasil yang ditemukan akan dikembangkan dan disusun menjadi informasi hasil riset sehingga dapat digunakan sebagai bahan literatur.

Baca Juga : Masyarakat Peduli Api Dibentuk di Gunung Bromo Karanganyar, Ini Perannya

“Diharapkan penelitian ini akan menghasilkan informasi data terbaru terkait kondisi tumbuhan dan keanekaragaman di kawasan KHDTK Gunung Bromo,” tuturnya.

Sebagai informasi kegiatan tersebut digelar untuk menuntut mahasiswa menguasai teori, praktik, dan aktivitas saintifik yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya