SOLOPOS.COM - Tampilan laman website Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo (uns.ac.id)

 

Solopos.com, SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggandeng 400-an mahasiswa dari 400-an kabupaten di seluruh Indonesia untuk membantu publikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di kampus tersebut. Publikasi tersebut menyasar wilayah tiga T yakni tertinggal, terluar dan terdepan.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS Sutarno mengatakan hal tersebut sebagai upaya pemerataan dan perluasan pendidikan bagi masyarakat di daerah terpencil. “Ada 400-an mahasiswa yang pulang kampung pada libur akhir semester ini. Mereka kami beri sangu untuk keliling-keliling sekolah dalam rangka promosi. Itu lebih efektif dan efisien,” jelasnya kepada wartawan seusai acara Gathering Uji Coba Kendaraan Listrik Nasional di Hotel Novotel Solo, Rabu (4/12/2013) malam.

Sutarno mengatakan sebelum mahasiswa diterjunkan menjadi pemasar kursi pendidikan tinggi, mereka terlebih dahulu diberi pelatihan dan pembekalan. Pembekalan tersebut meliputi pengetahuan mengenai apa saja yang akan disampaikan dalam sosialisasi di sekolah-sekolah. “Mahasiswa akan kami kumpulkan pada 23 Desember untuk diberi pembekalan,” imbuhnya.

Terkait proses rekruitmen mahasiswa yang diberi tanggung jawab sosialisasi tersebut, Sutarno mengatakan berdasarkan pemetaan daerah asal mahasiswa yang bersangkutan. Pihaknya yang mencari dan mengundang mahasiswa. “Nanti akan ada hitam di atas putih antara kampus dengan mahasiswa agar mereka benar-benar menjalankan amanah,” lanjutnya.

Sutarno menambahkan informasi mengenai UNS sebagian besar diakses oleh masyarakat di wilayah sekitar Solo. Sementara wilayah lain masih memiliki keterbatasan dalam mengakses. “Targetnya kan memang wilayah tiga T agar pendidikan lebih merata dan perluasan akses informasi bagi mahasiswa yang ingin mendaftar di UNS,” paparnya.

Setiap mahasiswa, lanjutnya, diberi uang transportasi dengan nilai yang berbeda menurut asal daerah. Anggaran tersebut berasal dari dana promosi SPMB dari Kemendikbud yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Setiap anak dari luar Jawa dikasih Rp400.000 sedangkan yang di pulau Jawa dikasih Rp300.000 untuk transportasi lokal. Programnya memang baru tahun ini,” terangnya.

Di sisi lain, hingga kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum memutuskan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) pada 2014. Sutarno mengatakan masih ada hal yang belum sinkron antara rektor PTN  dengan Mendikbud. “Rencana semula masih tiga tahap seperti tahun ini, tapi karena belum fix kami belum berani menyebar leaflet,” jelasnya.

Ketidaksinkronan tersebut, lanjut Sutarno, Mendikbud menginginkan jalur linier untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru dari sejak SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Namun, dalam Undang-Undang No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi terdapat perbandingan 60 berbanding 40 dalam penerimaan mahasiswa baru. Hal itu berarti PTN masih diberi kesempatan menjaring mahasiswa baru selain dari seleksi tingkat nasional. “Kalau PTN yang sudah mantap tidak masalah menjaring dengan satu jalur, tapi PTN biasa tidak mungkin bisa tanpa jalur lain,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya