SOLOPOS.COM - Peserta, panitia, dan pengisi materi berfoto bersama sesuai hari pertama workshop dengan tema Media Sosial dan Kemiskinan: Analisis Jaringan Sosial di Hotel Trio, Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng), mulai Kamis (27/5/2021). (Solopos/Abdillah Tsani)

Solopos.com, MAGELANG — Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar workshop dengan tema Media Sosial dan Kemiskinan: Analisis Jaringan Sosial di Hotel Trio, Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng), mulai Kamis (27/5/2021). Workshop tersebut merupakan bagian dari Penelitian Terapan (PT) Th II Dana Kemenristek/BRIN Tahun Anggaran 2021.

Workshop tersebut diagendakan sebanyak empat kali, yakni pada 27 Mei, 3 Juni, 10 Juni, dan 17 Juni. Peserta yang mengikuti acara dari Universitas Sebelas Maret itu terdiri atas berbagai kalangan, mulai dari aparatur sipil negara (ASN) berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Magelang hingga pegiat media sosial di Kota Magelang tersebut. Workshop ini bagian dari penelitian terapan yang dilakukan dosen Fakultasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dosen FISIP Universitas Sebelas Maret, Rutiana, menyampaikan workshop itu bertujuan meningkatkan kapabilitas ASN dalam mengomunikasikan isu kemiskinan kepada masyarakat melalui media sosial.

Baca Juga: Nekat, Sabu Diselundupkan Dalam Cabai Rawit ke Lapas Jombang

Ekspedisi Mudik 2024

"Jadi ini bertujuan meningkatkan kapabilitas ASN untuk menggunakan media [sosial] sebagai sarana komunikasi memindahkan ruang di dunia nyata ke dunia maya. Bagaimana moderasi postingan, bagaimana menarik masyarakat untuk terlibat menilik medsosnya [OPD], dan sebagainya," ujar Rutiana dalam sambutan pembukaan workshop, Kamis (27/5/2021) pagi.

Kerja Sama dengan Solopos Institute

Demi mendapatkan hasil yang memuaskan, Rutiana menyampaikan Universitas Sebelas Maret menggandeng Solopos Institute dalam memberikan arahan dalam bermedia sosial—terutama dalam mengangkat isu kemiskinan—kepada peserta workshop.

"Kami dari UNS bekerja sama dengan Solopos Institute dan nanti [pemberian materi workshop] akan di-handle ahlinya. Jadi yang dipilih anak-anak muda ini [dari Solopos Institue] ahli di bidangnya," paparnya.

Sementara itu, salah satu pemateri dalam workshop Media Sosial dan Kemiskinan: Analisis Jaringan Sosial di Magelang tersebut, Adib Muttaqin Asfar, menyampaikan isu kemiskinan memang masih jarang diangkat di media sosial, terutama oleh OPD di lingkungan pemerintah daerah (pemda).

"Ini yang menjadi PR bagi kita, bahwa isu kemiskinan harus bisa menjadi perhatian netizen di dunia maya," beber Adib.

Baca Juga: Covid-19 di India Dilawan Pakai Kotoran Sapi hingga Obat Guru Yoga

Di sisi lain, salah satu peserta yang juga pegiat media sosial di Magelang, Budi, membenarkan bahwa OPD di lingkungan pemda masih lemah dalam berkomunikasi melalui media sosial.

"Saya beberapa kali mencari akun medsos milik dinas tertentu di Magelang, itu sangat susah. Misal ada isu kemiskinan kita upload mau nge-tag dinas sosial pun enggak nemu akunnya," ungkapnya saat sesi diskusi workshop.

Dengan digelarnya workshop bertema Media Sosial dan Kemiskinan: Analisis Jaringan Sosial, UNS berharap OPD dan pegiat media sosial di wilayah Magelang mampu membuka wadah komunikasi dengan masyarakat, terutama soal kemiskinan, lewat media sosial.

"Fokusnya adalah menguji coba dari penilitian pertama bahwa kami membangun preposisi kalau aparatrur ini mengenal karakter media-media [sosial] lebih baik, mungkin akan meningkatkan kemampuan dalam mengangkat isu kemiskinan. Selain itu, supaya setiap OPD itu memasang tim khusus untuk mengelola media [sosial]," tandas Rutiana.

Workshop yang rencananya digelar empat kali itu diharapkan akan berdampak positif dengan adanya tugas yang diberikan kepada peserta pada setiap pertemuan. Tugas yang dikerjakan peserta nantinya akan dievaluasi oleh tim dari Solopos Institute sehingga peserta akan lebih spesifik dalam mendapatkan masukan.

Di akhir acara pada 17 Juni 2021 nanti, akan ada tiga peserta yang mendapatkan reward dari panitia. Reward itu akan diberikan kepada tiga peserta yang selalu menghadiri workshop, mampu mengerjakan tugas dengan baik, dan mampu menerapkan materi yang diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya