SOLOPOS.COM - Rektor Universitas PGRI Madiun, Prof. Dr. H. Parji M.Pd (tiga dari kiri) berfoto dengan mahasiswa baru seusai pemakaian jas dalam rangka dimulainya PKKMB, Selasa (7/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Pembelajaran tatap muka di Universitas PGRI Madiun (Unipma) rencana dimulai pertengahan Oktober 2021. Syarat mahasiswa yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka di kampus harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.

Rektor Unipma, Parji, mengatakan kampusnya belum menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini. Pihaknya masih mempersiapkan standar opperasional prosedur (SOP) yang disesuaikan dengan regulasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk PTM, saat ini masih dipersiapkan dengan matang. Kami butuh SOP. Namun, pada dasarnya kami sudah siap untuk menjalankan PTM,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/9/2021).

Baca Juga: Duh, 3 Siswa di Madiun Diketahui Positif Covid-19 saat Skrining PTM

Rencana, pelaksanaan PTM di Unipma dua pekan lagi atau pertengahan Oktober 2021. Berbagai persiapan perlu dilakukan supaya tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19 di kampus saat pelaksanaan PTM.

Parji menegaskan seluruh dosen dan karyawan Unipma telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Selain itu, kondisi penularan Covid-19 di Kota Madiun dan Provinsi Jatim terpantau menurun dalam beberapa waktu terakhir.

“Hari ini sebenarnya sudah lebih fleksibel. Ada beberapa mahasiswa yang sudah melakukan kegiatan akademik di kampus. Seperti bimbingan tugas akhir, kegiatan praktikum. Tetapi yang tatap muka di kelas memang belum dilaksanakan,” jelasnya.

Baca Juga: Pengumuman, Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Turun Jadi Rp45.000

Selain dosen dan karyawan, mahasiswa juga harus mematuhi sejumlah aturan saat PTM. Seluruh mahasiswa harus sudah mendapatkan Vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. Selain itu, jumlah mahasiswa yang mengikuti PTM tidak boleh lebih dari 50% dari total mahasiswa dalam satu kelas.

Pembelajaran di kampus juga akan diikuti seluruh mahasiswa semester satu hingga akhir. Namun, kampus memprioritaskan mahasiswa semester satu, tiga, dan akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir.

Parji menjelaskan PTM tidak hanya untuk mahasiswa sekitar Madiun, tetapi mahasiswa dari seluruh daerah. Dengan catatan, mereka telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.

Baca Juga: Gadis 14 Tahun Asal Kediri Ini Diduga Dibunuh Kekasihnya

Pembelajaran tatap muka perlu segera dilakukan karena mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa yang memilih program studi berbasis keterampilan, seperti teknik maupun farmasi. Selain itu, pertimbangan keinginan mahasiswa yang ingin segera belajar tatap muka di kampus.

“Ada masukan dari mahasiswa yang ingin segera tatap muka. Tetapi itu tidak terlalu dominan. Pertimbangan kami kalau terlalu lama belajar daring tidak bagus. Untuk pembelajaran tatap muka perlu dilaksanakan supaya kualitas pendidikan tidak turun,” terang dia.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, perguruan tinggi bisa kembali menggelar PTM terbatas pada semester gasal tahun akademik 2021/2022. PTM terbatas dilakukan dengan protokol kesehatan ketat dan dikombinasikan dengan pembelajarn daring.

Baca Juga: Pabrik Kerupuk Ponorogo Kebakaran, Kerugian Capai Rp50 Juta

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 4 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. PTM terbatas boleh dilaksanakan di wilayah dengan status PPKM level 1, 2, dan 3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya