SOLOPOS.COM - Kampung Gerjen di Kelurahan Kauman, Solo. Foto diambil Selasa (7/6/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Kampung-kampung di Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Solo, mempunyai nama-nama unik yang disesuaikan dengan mata pencaharian penghuninya. Terdapat lima kampung di kelurahan yang terkenal sebagai ikon Kampung Wisata Batik.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, lima nama kampung di Kauman berdasar jenis pekerjaan yang digeluti warganya. Ada Kampung Gerjen, Kampung Blodiran, Kampung Kentiran, Kampung Baladan, dan Kampung Gebangsan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Kauman, Nursalim, mengatakan mayoritas warga di kelurahannya bekerja di bidang industri batik. Selain itu mereka juga menggeluti di bidang kuliner.

“Jadi kebetulan warga menekuni satu bidang yang menjadi pekerjaannya, dan mayoritas dari mereka tinggal di satu wilayah agar mudah diingat dan dicari,” ucapnya saat ditemui Solopos.com, Selasa (7/6/2022).

Nursalim menjelaskan arti nama dari kampung-kampung di Kauman, Solo, yang didasarkan pada mata pencaharian warganya itu. Pertama, Kampung Gerjen yang terletak di Jl Cakra sisi Barat, tepatnya di RT 002/RW 006.

Baca Juga: Sabtu Pagi Jangan Lewatkan Pasar Keleman Kampung Batik Kauman Solo

“Ada kampung Gerjen, biasanya orang-orang nyebutnya Nggerjen. Dinamakan Gerjen karena kebanyakan warga yang tinggal di daerah itu bekerja sebagai gerji atau tukang jahit,” terangnya. Selanjutnya terdapat Kampung Blodiran atau sering dibaca Mblodiran.

Menurut Nursalim di kampung itu pernah dihuni seorang abdi dalem yang bekerja sebagai tukang bordir. Kampung Blodiran terletak di sebelah selatan Kampung Gerjen, RT 002/RW 006.

Kampung-kampung lainnya di Kauman, Solo, ada Kampung Kentiran. Kata Nursalim, warga di kampung ini bekerja sebagai pembuat samir atau selendang kecil yang biasa dipakai abdi dalem Keraton Solo.

Baca Juga: Unik! Ada Musala Khusus Putri Lho di Kauman Solo, Azannya Bagaimana Ya?

Papan Nama

Kampung itu terletak di RT 004/RW 006, sebelah timur Kampung Blodiran. “Di sana mereka membuat samir, samir itu sejenis selendang berukuran kecil dan dikalungkan di leher. Biasanya dipakai abdi dalem saat berkunjung di Keraton [Solo],” terangnya.

Kemudian Kampung Baladan. Menurut Nursalim, warga kampung ini bekerja sebagai juru masak aneka kue dan jajanan. Lokasinya di RT 003/RW 004, sebelah barat sekolah Mamba’ul Ulum. Terakhir Kampung Gebangsan. Sebagian besar warga di kampung ini bekerja membuat topi pengantin pria jawa atau sering disebut Kuluk.

“Kalau di kampung ini tempatnya perajin Kuluk, topi pengantin pria adat Jawa. Itu pasnya di baratnya Blodiran, RT 003/RW 006,” kata Lurah Kauman itu.

Baca Juga: Sadranan, Warga Kauman Solo Gelar Kirab Sambil Kenang Sejarah Masa Lalu

Pantauan Solopos.com, nama kampung-kampung di Kauman, Solo, umumnya dituliskan di papan yang dipasang di ujung gang kampung tersebut. Papan nama kampung berwarna putih dengan tiang warna hijau tua.

Selain bertuliskan nama-nama kampung tersebut, papan itu mencantumkan tambahan aksara Jawa dan dengan ukiran-ukiran di pinggir papan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya