SOLOPOS.COM - Warga membagi uang koin kepada warga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman rumah tokoh masyarakat Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Rabu (20/10/2021). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Keluarga keturunan Eyang Ali Mutohar, tokoh pendiri Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun membagikan uang koin senilai jutaan rupiah kepada warga setempat. Cara unik itu dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad S. A. W.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad S. A. W. Salah satunya dilakukan masyarakat di Dusun Sukorejo, Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : Pengasuh Ponpes di Mojokerto Tersangka Diduga Cabuli-Perkosa Santriwati

Masyarakat desa setempat menggelar acara unik memperingati kelahiran Nabi Muhammad S. A. W. Keluarga keturunan Eyang Ali Mutohar, tokoh pendiri Desa Kedondong, membagikan uang koin senilai jutaan rupiah kepada warga setempat, Rabu (20/10/2021) siang.

Pantauan di lokasi, puluhan warga terdiri dari anak-anak maupun dewasa berkumpul di halaman rumah keturunan Ali Mutohar. Di sisi lain, belasan warga membaca kitab Al Barzanji di dalam rumah. Mereka juga melantunkan selawat nabi dengan langgam Jawa diiringi alat musik gembrung.

Kitab Al Barzanji berisi kisah perjalanan, pujian-pujian, dan doa untuk Rasulullah. Setelah rampung, seseorang keluar dari rumah tokoh masyarakat itu membawa baskom berisi uang koin Rp500 dan Rp1.000.

Baca Juga : Booom! Truk BBM Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Macet 8 Km

Uang receh tersebut dibagikan kepada warga yang telah menunggu di halaman rumah. Sebelum pandemi Covid-19, pembagian uang dilakukan dengan disebar dan warga akan berebut. Namun, cara itu tidak dilakukan saat ini karena masih pandemi.

Sebagai gantinya, warga yang sudah menunggu diminta berbaris. Panitia akan mengambilkan uang koin dan diberikan kepada warga. Satu warga mendapat satu genggam uang koin dengan total nilai beragam.

Panitia berkali-kali harus mengingatkan warga supaya mentaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Hal ini supaya tidak terjadi klaster persebaran Covid-19 di lokasi tersebut.

Baca Juga : Ingat ya Lur, Mulai 26 Oktober 2021 Beli Tiket Kereta Wajib Pakai NIK

Satu baskom uang koin habis dalam waktu kurang dari 20 menit. Setelah habis, warga diminta segera pulang dan meninggalkan lokasi. Sebelum pembagian uang koin, panitia juga membawa gunungan berisi jajanan. Jajanan itu dibagikan kepada anak-anak yang telah menunggu di lokasi.

Seperti halnya pembagian uang koin, pembagian gunungan berisi jajanan dilakukan dengan cara dibagi-bagi oleh panitia. Pembagian uang dan jajanan tersebut sebagai bentuk rasa syukur sekaligus memeriahkan Maulid Nabi Muhammad S. A. W.

Selain acara tersebut, keluarga keturunan Eyang Ali Mutohar juga menyelenggarakan kenduri. Meraka menyiapkan berkat berupa nasi beserta lauk pauk untuk dibawa pulang warga.

Baca Juga : Ditelantarkan, Istri Siri Laporkan Pejabat Pemkab Madiun

Seorang warga desa setempat, Darmaji, mengatakan pembacaan kitab Al Barzanji dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Tradisi itu sudah lama digelar di rumah Eyang Ali Mutohar. “Itu tradisi sejak nenek moyang dulu,” kata dia.

Darmaji mendapatkan berkat nasi beserta lauk pauknya. “Ya kepercayaan. Nasi yang dari sini ada keberkahan. Karena memang sudah didoakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya