SOLOPOS.COM - Kepala Dusun (Kadus) II Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Sugiyarto, 44, saat mengecek kondisi kambing etawa di kandang ternak di desa setempat, Senin (14/6/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pak Bayan alias Kepala Dusun (Kadus) II Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, Sugiyarto, 44, memiliki cara unik guna melepas penat mengurusi pekerjaan di kantor setiap hari. Selain dikenal sebagai salah satu pamong desa, Sugiyarto memilih beternak kambing etawa, dalam enam bulan terakhir.

Perawatan kambing yang dilakukan Sugiyarto juga terbilang unik. Selain rutin memberi pakan ternak dan minuman ke kambing setiap harinya, Sugiyarto sering menyalakan radio selama 24 jam non-setop. Suara alias bunyi dari radio itu diyakini menjadikan kambingnya semakin nyaman dan sehat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Radio ini sudah lama. Saya sengaja pasang di kandang selama 24 jam sehari. Hasilnya, mendukung kenyamanan perkembangan kambing saya. Jika radio saya matikan, kambing di kandang sering tolah-toleh dan gelisah. Itu tidak baik untuk perkembangannya. Makanya, radio saya nyalakan terus," kata Sugiyarto, saat ditemui Solopos.com, di Dukuh RT 007/RW 004, Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Umbul Jolotundo dan Cerita Warga Takut Tanam Pohon Pisang di Karanganom Klaten

Keuntungan

Pak Bayan Randulanang itu memilih beternak kambing etawa karena dinilai dapat mendatangkan keuntungan ganda. Selain menjadi hiburan diri-sendiri, beternak kambing etawa dapat mendatangkan keuntungan ekonomi.

Dalam lima bulan pertama, Sugiyarto sudah mampu memperoleh omzet Rp9,5 juta. Uang itu diperoleh hasil menjual beberapa kambingnya.

"Perawatan kambing etawa itu sangat mudah. Cukup dikasih bekatul, ampas, dan brand. Sesekali dikasih ijoan [daun]. Kotorannya pun tidak bau. Gampang dan menghasilkan. Makanya saya pun terus mencari akal agar proses pembesaran kambing dapat lancar. Salah satunya membunyikan radio sepanjang waktu," katanya.

Baca juga: Mancing Ngoyor di WGM Wonogiri, Pria Baturetno Meninggal Tenggelam 

Pak Bayan Randulanang itu mengatakan saat ini sudah memiliki 15 ekor kambing etawa. Tujuh dari belasan ekor kambingnya itu dalam kondisi bunting.

"Saya ini dari kecil memang suka klangenan. Pernah merawat sapi dan burung. Sekarang ini beternak kambing etawa. Tak perlu malu untuk mencari penghasilan tambahan seperti ini. Saya yakin, usaha seperti ini sangat menjanjikan ke depannya," katanya.

Sugiyarto mengatakan di desanya juga akan memperoleh bantuan dari pemerintah pusat terkait bantuan 25 ekor kambing etawa. Sesuai rencana, puluhan kambing itu akan ditempatkan di kandang di kompleks rumahnya.

"Peternak sekarang ini harus modern. Jadi bisa dapat semuanya. Hiburan dapat. Keuntungan ekonomi juga dapat," katanya.

Baca juga: Belanja Seafood Fresh di Pasar Ikan Balekambang Solo, Tak Perlu Mbeteti

Radio

Salah seorang pengunjung di kandang kambing milik Pak Bayan Randulanang, yakni Budi, 40, mengaku kebingungan saat masuk ke kandang dan mendengarkan musik dari radio yang berbunyi dengan volume lumayan kencang.

"Ternyata radio ini ada fungsinya. Kata dari Pak Sugiyarto, feeling-nya mengatakan kambingnya lebih nyaman saat mendengar suara dari radio. Memang antara percaya dan tidak percaya saat mendengar hal itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya