SOLOPOS.COM - Kopi Biji Salak asal Wonosobo (Instagram/@dwisatriio)

Solopos.com, WONOSOBO — Kopi adalah minuman yang merupakan olahan biji kopi yang digemari masyarakat Indonesia. Minuman ini sudah umum bagi semua kalangan masyarakat di seluruh dunia. Namun di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ada seorang pemuda yang menjadikan biji salak sebagai bahan dasar kopi.

Dilansir dari Antaranews.com, Selasa (4/1/2022), pemuda asal Kabupaten Wonosobo, Eko Yulianto, mengolah biji di daerahnya menjadi minuman serasa kopi. Dia mengatakan bahwa untuk mengolah biji salak menjadi minuman serasa kopi ini memerlukan percobaan berkali-kali hingga mendapatkan formula yang tepat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kopi dari biji salak kreasi Eko ini adalah salah satu hasil penelitian yang dipamerkan pada Pameran Hasil penelitian dan Pengabdian Masyarakat Karya Dosen dan Balitbangda pada 2015. Menurut dia, olahan kopi biji salak ini terinspirasi dari banyaknya salak  di kampungnya, Desa Warumalang, Kabupaten Wonosobo yang selama ini terbuang sia-sia.

Baca Juga: Unik! Embun Upas Muncul di Dieng pada Awal 2022, Ini Penjelasan BMKG

Produksi Kopi Biji Salak

Sebanyak 80% warga di desanya itu merupakan petani salak. Sehingga saat musim panen, salak di desanya sangat melimpah dan bahkan dihargai murah sekali, yakni sekitar Rp500 per kilo. Namun, kata dia, selama ini orang hanya mengkonsumsi buah salak, sementara bijinya dibuang. Hal inilah yang memunculkan ide mengolah biji salak menjadi produk bernilai jual yang bisa dikonsumsi.

Eko juga mengetahui khasiat biji salak dari jurnal-jurnal yang dibacanya melalui internet. Ternyata biji salak yang dianggap sebagai sampah itu bermanfaat bagi kesehatan, seperti membantu mengobati hipertensi, kolesterol, dan diabetes.

Ia mengaku awalnya kerap mendapatkan omongan kurang sedap dari kawan dan masyarakat sekitar yang menganggapnya aneh. Namun semuanya berubah setelah mengetahui rasa kopi ala biji salak buatannya itu.

Baca Juga: Nusakambangan, Pusat Makhluk Halus Tanah Jawa

Bahkan, kopi ala biji salak buatannya sudah dipasarkan secara daring yang berbuah banyaknya pesanan dari berbafai daerah. Setiap bulan, setidaknya Eko memproduksi sebanyak 500 bungkus kopi biji salak yang dilabeli “KienBae” dengan takaran 100 gram per bungkusnya dan harganya juga terjangkau, yaitu Rp15.000.

Selama ini, pesanan paling banyak berasal dari luar daerah, seperti Magelang dan  Banjarnegara yang rata-rata membeli hingga 1000 bungkus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya