SOLOPOS.COM - Jemaat Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang berfoto di Vihara Tanah Putih. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Kota Semarang, memiliki cara unik dalam mendewasakan pola pikir jemaahnya. Mereka mengajak para jemaah yang akan menjalani prosesi sakramen dengan berkunjung ke tempat ibadah umat Buddha, yakni Vihara Maha Dammaloka, atau yang familiar dikenal dengan Vihara Tanah Putih.

Total ada 128 remaja jemaat Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari yang diajak ke Vihara Tanah Putih. Mereka bahkan turut serta dalam upacara Pindapatta, yakni tradisi memberikan sedekah kepada para biksu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekadar informasi, dalam ajaran Katolik, anak yang telah menapaki usia 14 tahun wajib mengikuti ibadah sakramen. Ibadah ini sebagai penanda mereka telah dewasa dalam kehidupan beragama.

“Ada kecenderungan umat beragama yang semakin eksklusif dan tidak berani bergaul akrab dengan umat beragama lain, maka kita ajak 128 calon penerima sakramen penguatan dari Gereja Bongsari untuk berkunjung ke Vihara Tanah Putih. Kita tunjukan bahwa orang yang mendalam secara imam mampu menghormati dan bekerja sama dengan banyak umat beragama untuk mewujudkan kebaikan,” kata Pastor Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang, Rama Eduardus Didik Cahyono, Senin (27/6/2022).

Untuk menyiapkan sakramen, Rama Didik membekali materi ajaran Katolik selama enam bulan bagi ratusan remaja itu. Dengan persiapan tersebut, ia berharap para remaja itu memiliki pengetahuan iman yang semakin mendalam dan kuat.

Baca juga: Gubernur Ganjar Pantau Misa Natal di Gereja Katedral Semarang

Menurut Rama Didik, kedewasaan iman seseorang dapat diukur dari sikapnya yang bersahabat dengan banyak orang, meski memiliki latar belakang yang berbeda.

“Kami memandang kedewasaan iman seseorang salah satunya justu ditunjukkan dengan kesediaannya bersahabat dengan banyak orang, dengan berbagai latar belakang perbedaan. Dan menjadi hal yang kontradiksi ketika ada orang beragama yang memperlakukan orang lain dengan tidak hormat, menebar kebencian, permusuhan dan melakukan kekerasan,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Penerima Sakramen Penguatan Gereja Bongsari Semarang, Agnes Pawita Dewi, menambahkan dengan bersedekah maka bisa membantu para peserta menghayati imannya dengan baik. Hal itu karena seluruh peserta dapat mengaktualisasikan imannya dengan berkontribusi membangun persaudaraan, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.

Baca juga: Ini Deretan Tempat Wisata Religi di Semarang, Nomor 1 Ada di Kota Lama

“Semoga perjumpaan terus berlanjut dengan kerja sama kegiatan lainnya,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya