SOLOPOS.COM - Ajudan Kapolresta Solo, Muhammad Faris Abid, saat bertugas mengenderai sepeda motor antik beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Briptu Muhammad Faris Abid dipercaya menjadi ajudan setelah Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak resmi menjabat sebagai Kapolresta Solo. Pria yang selalu gesit dan sigap saat mendampingi Kapolresta Solo bertugas ini ternyata memiliki hobi mengoleksi sepeda motor antik.

Briptu Abid, kepada Solopos.com, Kamis (5/5/2021) mengaku menyukai otomotif sebelum ia menjadi polisi. Ia mulai menekuni sepeda motor tua saat ia masih duduk di bangku SMK. Menurutnya, motor tua memiliki keistimewaan sendiri meskipun sangat tidak kekinian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pertama kali mainan Vespa Super tahun 1974. Setelah jadi polisi ya bisa menabung saya bisa beli sepeda motor antik satu per satu,” papar dia.

Ia mengaku memiliki koleksi beragam sepeda sepeda motor berbagai merek Seperti DKW Hummel 1961 keluaran Jerman, Spartan 125 CC keluaran Belanda, BSA M20 tahun 1941 keluaran Inggris dan masih banyak lagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pesisir Pantura Jateng Menolak Tenggelam, Ini Jurus Gubernur Ganjar

Tak hanya dikoleksi, motor-motor produksi Eropa itu juga dijual ke para pecinta sepeda motor klasik. Ajudan Kapolresta Solo itu juga tergabung dalam komunitas anggota kepolisian yang hobi mengoleksi motor klasik.

Warga Nusukan, Banjarsari, itu mengaku selalu menggunakan motor antik dalam bertugas menjadi polisi. Hal itu dikarenakan kesibukannya menjadi polisi membuatnya sulit untuk touring.

“Touring bareng-bareng senior saya di kepolisian, tidak bisa jauh-jauh hanya di Pulau Jawa saja. Tugas kan tidak bisa ditinggal,” imbuh pria kelahiran 11 April 1997 itu.

Baca juga: Wiiii… Mantan Atlet Badminton China Huang Hua Rival Susi Susanti Ternyata Tinggal di Klaten Hlo! Ini Profilnya

Ajudan Kapolresta Solo itu mengaku mencintai sepeda motor tua karena setiap mengendarai sepeda motor selalu menjadi pusat perhatian. Banyak pula yang menanyakan tentang sepeda motor.

“Kalau mogok ya hal biasa, wajar motor tua. Tapi di Solo bengkel banyak yang bisa mengerjakan. Spare part pun juga ada,” papar dia.

Ia bercerita pengalaman berkesan saat perjalanan di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Saat itu, rombongannya harus menghentikan perjalanannya dan membantu proses evakuasi longsor.

Ia berpesan jika akan mengoleksi sepeda motor antik untuk selalu mencari referensi kepada para pecinta lain. Lalu, sepeda motor yang digunakan tetap harus mematuhi peraturan lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya