SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian bari Covid-19 yang dinamain omicron oleh WHO. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Afrika Selatan (Afsel) melontarkan keluhan karena merasa sedang dihukum dan bukannya dipuji setelah mengungkap penemuan menemukan Omicron, varian baru Covid-19.

Pernyataan dari Kementerian luar negeri Afrika Selatan itu muncul ketika negara-negara di seluruh dunia membatasi perjalanan dari Afsel setelah munculnya rincian penyebaran varian Omicron.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir Suara.com, belum lama ini, bukti awal menunjukkan Omicron memiliki risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian Omicron ini sebagai Variant of Concern (VoC) atau varian perhatian.

Kementerian luar negeri Afrika Selatan belum lama ini mengecam keras larangan perjalanan yang diberlakukan sejumlah negara. “Ilmu yang luar biasa seharusnya diapresiasi dan tidak dihukum,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Afsel.

Baca Juga: China Desak Penghentian Pengeboran di Natuna, Ini Respons Indonesia

Menurutnya, larangan perjalanan ini sama halnya menghukum Afrika Selatan di tengah metode pengurutan genomiknya yang canggih dan kemampuannya mendeteksi varian baru virus corona dengan cepat.

Ia juga menambahkan sikap beberapa negara ini sangat berbeda ketika varian baru virus corona ditemukan di wilayah lain. Seorang pejabat Uni Afrika justru menyalahkan negara-negara maju atas munculnya varian baru virus corona tersebut.

“Apa yang terjadi sekarang ini tidak bisa dihindari. Situasi sekarang ini akibat kegagalan dunia untuk melakukan vaksinasi menyeluruh dan lambat. Ini juga akibat dari negara-negara maju dengan penghasilan tinggi yang menimbun vaksin Covid-19,” kata ketua bersama aliansi pengiriman vaksin AU Ayoade Alakija.

Ia berpendapat bahwa larangan perjalanan ini hanya berdasarkan pada politik, bukan sains. Apalagi, varian Omicron ini juga sudah ditemukan di 3 benua, tidak hanya Afrika Selatan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 1 Desember 1941, Jepang Putuskan Perang Lawan AS

Dilansir BBC NEWS, sebelumnya para pejabat AS mengatakan akan melarang masuknya pendatang asing dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik dan Malawi, yang mencerminkan langkah-langkah sebelumnya yang diambil oleh UE.

Australia juga mengumumkan penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik akan ditangguhkan selama 14 hari.

Jepang telah mengumumkan bahwa pelancong dari sebagian besar kawasan Afrika Selatan perlu dikarantina selama 10 hari dan wajib menjalani empat kali tes selama periode itu.

India juga memerintahkan penapisan dan pengujian yang lebih ketat untuk pelancong yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong.

Baca Juga: Nekat, Pria Guatemala Menyusup di Roda Pesawat Hingga ke AS

Kanada juga melarang semua warga negara asing yang telah melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini atau Mozambik dalam 14 hari terakhir.

WHO mengatakan jumlah kasus varian ini, awalnya bernama B.1.1.529.

“Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan,” kata badan kesehatan masyarakat PBB dalam sebuah pernyataan belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya