Solopos.com, SOLO -- Underpass Transito sebagai pendamping flyover Purwosari Solo diperkirakan selesai dibangun September 2020 mendatang dan bisa digunakan mulai Januari 2021.
Saat ini, proyek tersebut masih dalam proses lelang. Namun, lelang yang berlangsung saat ini baru mencakup struktur bangunan, tidak termasuk pengaspalan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Solo 2020 memangkas dana tersebut sehingga baru dianggarkan pada APBD Perubahan 2020.
PAN Gaet ASN Kementerian PUPR Sebagai Cabup di Pilkada Klaten 2020
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengatakan kebutuhan pembangunan underpass Transito mencapai Rp5 miliar lebih namun hanya dianggarkan Rp4,7 miliar.
“Anggaran enggak cukup sampai aspal jalan karena ada rasionalisasi. Semoga nanti dianggarkan di APBD Perubahan,” kata dia saat ditemui wartawan, belum lama ini.
Sita, sapaan akrabnya, mengatakan underpass dimanfaatkan sebagai akses pengendara sepeda motor dan kendaraan nonmotor dari sisi timur rel kereta api Purwosari ke sisi barat maupun sebaliknya.
Jembatan Pusung Ambrol 2 Bulan Setelah Dibangun, Ini Penjelasan Dinas PUPR Boyolali
Lebarnya sekitar 5,5 meter dengan median jalan dan jalur pedestrian kecil. Median berfungsi membagi dua arus lalu lintas, selain mencegah penyalahgunaan oleh kendaraan roda empat yang nekat.
“Juga agar pengendara sepeda motor enggak makan jalan arus yang berlawanan. Tinggi underpass sekitar 2,7 meter dan panjangnya 18 meter,” jelas Sita.
Setelah pengaspalan, Dinas PUPR akan mengusulkan anggaran perbaikan maupun pelebaran Jl. Sikunir yang menjadi jalan tembus underpass.
Kebutuhan anggaran untuk itu akan disusun setelah underpass rampung.
Resmi! Joko Paloma Duet Dengan Wiwaha di Pilkada Sukoharjo 2020
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, menyayangkan molornya pembangunan lintas bawah Transito itu. Keberadaan underpass berfungsi mengakomodasi kendaraan kecil dan kendaraan nonmotor, seperti sepeda dan becak.
Sebelum selesai dibangun, pengendara kendaraan kecil dan nonmotor dari timur harus memutar ke underpass Makamhaji dan perlintasan sebidang Pasar Nongko. “Jauh sekali. Tapi kami enggak punya pilihan lain,” kata dia, beberapa waktu lalu.