SOLOPOS.COM - Jalur alternatif selama pembangunan underpass Makamhaji (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Jalur alternatif selama pembangunan underpass Makamhaji (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Guna mengurai kemacetan di lokasi pembangunan underpass di Makamhaji, Sukoharjo, Dinas Perhubungan dan Informasi Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo menyiapkan seorang petugas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Petugas tersebut bekerja secara mobiling walau petugas yang disiagakan sejak awal pembangunan telah ditarik tiga hari lalu. “Sejak tiga hari pembangunan dikerjakan, semua petugas sudah ditarik tetapi masih ada seorang petugas untuk mobiling, mengatur kemacetan jika sewaktu-waktu terjadi,” ujar Kepala Dishubinfokom Sukoharjo, Bambang Sutrisno, Selasa (4/9/2012).

Menurutnya, pihaknya tak menutup mata jika masyarakat menyalurkan keluhannya. “Jika ada permintaan dan keluhan dari masyarakat soal rambu-rambu petunjuk akan ditambah. Namun, rambu petunjuk yang telah terpasang saat ini masih cukup. Ada 10 titik diberi rambu petunjuk.”

Warga Sukoharjo, Wiwin mengaku bingung karena tak menemukan bus perdesaan setelah menunggu beberapa jam. “Ada kabar rute bus perdesaan dialihkan sehingga tidak melintas di jalur Gumpang-Gentan, Tipes, Solo.”

Oleh Bambang Sutrisno, keluhan itu dimaklumi. Dijelaskannya, selama pengerjaan underpass rute bus perdesaan dialihkan dan melintas di depan Kampus UMS, Pabelan, Kartasura.

“Calon penumpang memang dirugikan dan kami mohon maaf jika terganggu karena ada perbaikan underpass tetapi jika sudah mengerti akan berpindah tempat. Pemindahan rute hanya berlangsung sebentar jika sudah selesai penggarapan underpass kembali seperti semula.”

Lebih lanjut dijelaskannya, kemacetan di jalur alternatif pasti terjadi. Bambang berharap sesama pengguna jalan saling mengerti karena kemampuan jalur alternatif terbatas.

“Untuk menghindari penumpukan dan kemacetan maka jalur alternatif dipecah-pecah.”

Sebelumnya, terowongan tua di bawah jalur rel kereta Jogja-Solo di jalur penghubung Dusun Gobayan dan Dusun Butulan, Makamhaji, Kecamatan Kartasura dibuat jalur alternatif untuk menghindari penutupan jalan akibat pembangunan underpass. Jalur itu dirasa belum nyaman untuk dilalui walau telah menjadi pilihan utama para pengguna sepeda motor.

Kepala Desa Makamhaji, Zaenuri, mengatakan masyarakat banyak mengeluhkan tentang kondisi jalan.

“Jalan di sekitar jembatan tidak rata, untuk meratakan jalan saat ini dipasang papan. Penerangan juga masih minim,” ujarnya.

Akibat penerangan yang minim itu, beberapa waktu lalu sempat ada warga yang mengaku sepeda onthel miliknya diminta orang yang tidak dikenal. Zaenuri mengimbau kepada masyarakat yang akan melewati terowongan Nolodutan untuk lebih berhati-hati. Terutama saat melintas di atas pukul 22.00 WIB. Kondisi jalan yang sepi mungkin dapat dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kriminal. Beberapa anggota Linmas juga disiagakan untuk menjaga jalan alternatif itu.

Pelaksana proyek underpass, Sapto, mengatakan pihaknya akan segera menindaklajuti keluhan warga tersebut. Material perbaikan sudah dipersiapkan tinggal menunggu pelaksanaan perbaikan. “Penerangan hanya di satu titik yang belum terkaver. Kami secepatnya akan memperbaiki ketidaknyamanan itu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya