SOLOPOS.COM - Motivator pendidikan dari DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Akmaludin Akbar, memberikan paparannya saat seminar penguatan figur kepala sekolah di bawah binaan DPW LDII Jateng, Rabu (16/3/2022), di Hotel Sahid Jaya Solo. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Seratusan kepala sekolah jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, yang berada di bawah pembinaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau disingkat LDII Jawa Tengah (Jateng) mengikuti seminar penguatan figur di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (16/3/2022).

Dalam kesempatan itu mereka digembleng tentang pentingnya pendidikan karakter kepada siswa didik. Seperti disampaikan salah satu pemateri, Akmaludin Akbar, yang merupakan motivator pendidikan Bidang Pendidikan Umum dan Dakwah DPP LDII.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menekankan pentingnya pembentukan karakter anak di sekolah sejak dini dengan metode praktik. Guru sekolah diharapkan tidak hanya memberikan pelajaran kepada siswa secara teori. Dengan praktik langsung pelajaran akan lebih diterima anak.

Baca Juga: Pengurus LDII Solo Datang Berkunjung, Habib Syech Sampaikan Pesan Ini

Seperti ketika penanaman kepedulian sosial di tempat umum di mana harus memberikan tempat duduk kepada orang tua dan ibu hamil. Pelajaran moral seperti itu di era sekarang ini tidak bisa sekedar dengan pemberitahuan, tapi pembiasaan langsung.

“Banyak contoh praktik yang bisa dilakukan saat pembelajaran di sekolah. Enggak ada alasan muride banyak. Seperti hal sederhana menata sandal atau sepatu. Kalau bisa di sekolah tidak usah pakai petugas, anak sendiri yang menata sandal sepatu,” ujarnya di hadapan seratusan kepala sekolah di bawah pembinaan LDII.

Akmaluddin lantas bercerita pengalamannya ketika akan salat di salah satu masjid wilayah Tawangmangu, Karanganyar. Saat itu dia dibuat kagum dengan tertatanya sandal anak-anak dengan rapi. Ternyata anak-anak langsung menata sandal sebelum masuk masjid.

Baca Juga: Tingkatkan Peran Ormas Islam, LDII Karanganyar Gelar Seminar Kebangsaan

Keteladanan Sejak Dini

“Pendidikan karakter ya kayak ini. Penting sekali orang tua memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Di Jepang anak-anak tidak langsung diberi pelajaran matematika, tapi pendidikan karakter sebagai fondasi pertama dan utama,” imbuhnya.

Akmaludin menjelaskan keteladanan yang harus ditanamkan sejak dini seperti dengan ibadah salat, bersih-bersih, dan membantu orang tua. Targetnya, anak-anak secara sedar melaksanakan hal-hal positif itu tanpa lagi dengan disuruh-suruh oleh orang tua.

Penjelasan senada disampaikan Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Jateng, Muhammad Thoyibun, yang juga menjadi pemateri seminar bagi kepala sekolah siang itu. Menurutnya,kepala sekolah merupakan figur sentral di sekolah, sehingga harus punya kepribadian yang unggul.

Baca Juga: Patut Dicontoh! Ratusan Anggota LDII Solo Bersih-Bersih Kawasan TSTJ

“Mereka merupakan figur model di sekolah bagi guru dan siswa. Jadi harus punya kepribadian kuat, cinta Tanah Air, berwawasan bela negara, dan menanamkan akhlak. Figur yang harus dicontoh, sehingga harus punya akhlak dan budi pekerti baik,” urainya.

Thoyibun menjelaskan ada enam karakter atau tabiat yang harus dimiliki seorang kepala sekolah, yaitu jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama dan hidup sederhana. Para kepala sekolah juga harus siap dengan kurikulum merdeka belajar pemerintah.

“Kurikulum merdeka ini lebih sederhana dan anak-anak diberi kebebasan memilih sesuai bakat dan kemampuannya. Maka kasek harus siapkan diri menjadi kasek penggerak, untuk menjadi sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka itu,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya