SOLOPOS.COM - Foto UN SMP JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

Foto UN SMP
JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

BANTUL-Sejumlah siswa SMP di Bantul mengeluhkan lembar jawaban Ujian Nasional (UN) berkualitas buruk. Kondisi itu dinilai merugikan siswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rofiq, 15, siswa SMPN 1 Bantul ditemui Senin (22/4) mengungkapkan, kualitas lembar jawaban UN buruk lantaran kertasnya sangat tipis sehingga rentan sobek. Bila tak hati-hati menghapus jawaban yang salah, kertas jawaban sangat mudah rusak. Bahkan kata dia, lembar jawaban milik sejumlah temanya rusak akibat menghapus terlalu keras.

Padahal saat pendalaman materi ujian, kertas yang digunakan untuk lembar jawaban kualitasnya lebih tebal dan tak mudah rusak.

“Lembar jawabannya ketipisan. Teman-teman ada yang rusak tapi nggak sampai bolong,” ungkap warga Murtigading, Sanden itu.

Alhasil, Rofiq harus membuang waktu dan energi lebih pada UN kemarin. Lantaran, ia tak langsung menulis jawaban di lembar yang disediakan.

“Jadi di kertas soalnya saya lingkari dulu jawaban yang saya pilih, kalau sudah selesai semua baru saya salin (hitamkan) di pilihan lembar jawaban. Jelas menambah waktu. Kalau nggak gitu nanti rusak kalau buru-buru,” pungkasnya.

Senin (22/4) sebanyak 11.178 siswa SMP dan 21 MTS se Bantul mengikuti UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Satu mata pelajaran berisis 50 soal pilihan ganda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya