SOLOPOS.COM - ilustrasi umrah (Solopos dok)

Solopos.com, SOLO — Biro perjalanan haji dan umrah di Kota Solo masih menunggu aturan resmi dari pemerintah pusat terkait sudah dibukanya ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi.

Setidaknya ada 530-an orang yang sudah mendaftar sebagai calon peserta umrah namun keberangkatan mereka tertunda gara-gara pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik biro perjalanan haji dan umrah Dewangga yang juga Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu, mengatakan informasi mengenai dibukanya pintu ibadah umrah itu masih diikuti beberapa persyaratan.

Di antaranya soal booster vaksin bagi jemaah serta aturan pemberangkatan yang harus satu pintu. “Masih ada beberapa kendala terkait vaksin dan sertifikasi vaksin. Kami menunggu regulasi yang ditetapkan Kemenag karena ini pemberangkatan umrah pertama setelah pandemi,” katanya kepada Solopos.com, Senin (11/10/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Cantik dan Lega, Begini Penampakan Bangunan Anyar Pasar Purwosari Solo

Her Suprabu mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan untuk keberangkatan jemaah umrah asal Solo. Di antaranya mendata dan memberi tahu jemaah yang bisa berangkat pada kelompok terbang (kloter) awal. Pendataannya meliputi masa paspor, pengecekan vaksin, data kesehatan, dan lainnya.

Her menyebut di tempatnya ada 530-an orang yang tertunda berangkat umrah karena pandemi Covid-19. Aturan baru menyebut usia minimal ibadah umrah yakni di atas 18 tahun. Berdasarkan batas usia tersebut, ada 85% jemaah yang bisa berangkat.

Dibagi Beberapa Gelombang

Soal teknis pemberangkatan bakal dibagi beberapa gelombang sesuai dengan ketersediaan pesawat. “Kami data lagi, kami informasikan, nanti kami cek administrasinya misal paspor yang mungkin sudah lewat dan harus diperpanjang. Serta persiapan lain terkait prokes [protokol kesehatan]. Kami sudah persiapkan semuanya, kalau Saudi buka, kami bisa langsung berangkat,” katanya.

Para anggota jemaah kemungkinan juga bakal dikenai tambahan biaya untuk pemenuhan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Nilai tambahan itu kira-kira Rp5 juta hingga Rp7 juta jika diasumsikan dengan biaya new normal pada tahun lalu.

Baca Juga: Hari ke-11 SGS 2021, Pasar Tradisional Sumbang Transaksi Rp49 Miliar

Pelaksanaan umrah pada masa pandemi kemungkinan lebih lama daripada biasanya. Perhitungannya yakni sembilan hari untuk ibadah, ditambah waktu karantina sesampainya di Indonesia.

Sementara itu, tidak ada syarat karantina saat di Arab Saudi kecuali yang memiliki masalah kesehatan sesampainya di sana. “Arab Saudi tidak mensyaratkan karantina, tapi pas balik ke Indonesia masih ada syarat karantina bagi WNI dari luar negeri. Kalau ditotal sembilan hari umrah ditambah 12 hari, ya bisa 21 hari,” terangnya.

Vaksin Booster

Komisaris Biro Haji dan Umroh PT Amanu Solo, Nur Rohmah, mengatakan sampai saat ini juga masih menunggu aturan resmi dari pemerintah pusat terkait keberangkatan umrah.

Namun, Nur Rohmah memgatakan sudah mulai persiapan sejak 9 Oktober lalu. Salah satunya yakni memenuhi syarat vaksin hingga dua dosis. Bagi jemaah yang mendapat vaksin Sinovac harus menunggu booster sebagai syarat dari Pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM Solo Sukses Tembus Pasar Ekspor lewat Kampus Shopee

Nur mengatakan saat ini di tempatnya juga ada 500-an nama yang masuk daftar tunggu. Sementara 100-an orang lainnya sudah siap berangkat. Nantinya mereka dibagi dalam empat kloter. Per kloter diisi satu bus dengan jumlah 25 orang. Sesampainya di hotel bakal dibagi satu kamar untuk dua orang.

“Ada batasan usia minimal 18 tahun. Tapi kami tetap jaga-jaga karena umrah perdana, kami persiapkan jamaah yang masih muda. Faktor kesehatan kami perhitungkan juga. Mereka yang sakit gula, jantung, sementara kami tunda keberangkatannya. Nunggu fit sebelum berangkat,” terangnya.

Nur mengakui selama pandemi masih banyak yang ingin mendaftar ibadah umrah. Apalagi program ibadah umrah saat Ramadan. Namun Amanu tak bisa menerima karena belum adanya kejelasan aturan. Sementara pendaftaran haji plus mereka terima dengan daftar tunggu sekitar tujuh tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya