SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaku UMKM (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

UMKM Sragen, puluhan PKL peroleh gerobak dari DBHCHT 2016.

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 26 pedagang kaki lima (PKL) di Bumi Sukowati mendapat bantuan gerobak berbahan stainless steel senilai Rp5 juta per orang dari Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen, Senin (25/7/2016). Bantuan tersenilai Rp130 juta itu diambilkan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Disdag Sragen, Rin Handayani, saat ditemui Solopos.com, Senin siang, menyampaikan semula ada 40 PKL yang mengajukan bantuan gerobak ke Disdag. Kemudian pengajuan bantuan itu diverifikasi dan didata. Dia menyebut hanya 26 orang dari 40 orang yang memenuhi syarat untuk mendapat bantuan. Salah satu syaratnya, kata dia, harus dari kelompok usaha bukan perseorangan. Rata-rata pengajuan yang gugur itu, ujar dia, disebabkan tidak masuk dalam kelompok usaha yang berbadan hukum.

“Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu bergerak di bidang kuliner, seperti pedagang hik, pedagang gorengan, pedagang nasi pecel, dan seterusnya. Status bantuan itu hanya pinjam pakai. Kami terus memonitor perkembangan usaha mereka. Kalau bantuan itu tidak terpakai ya kami ambil kembali untuk dialihkan ke pelaku usaha lainnya yang lebih membutuhkan,” ujarnya yang diamini Kabid Pembinaan Perdagangan Disdag Sragen, Siti Suharmi.

Siti menambahkan bantuan gerobak PKL itu diberikan secara rutin setiap tahun sejak 2012 dengan jumlah bantuan gerobak bervariasi. Bantuan itu diberikan secara simbolis oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati Dedy Endriyatno serta pimpinan daerah lainnya. Para penerima bantuan juga berasal dari berbagai daerah, seperti dari Dukuh Wahyu, Desa Blangu, Kecamatan Gesi, dan Kampung Ngledok, Kelurahan Sragen Tengah, Sragen.

Sukarno, 46, seorang penerima gerobak asal Dukuh Wahyu RT 004, Desa Blangu, Gesi, mengaku sebagai anggota KUD Karya Makmur. Sukarno merupakan salah satu dari enam anggota KUD Karya Makmur Gesi yang mendapat bantuan gerobak itu. Sukarno yang biasa jualan gorengan itu bersyukur bisa mendapat bantuan.

“Biasanya saya jualan dengan gerobak kayu yang sudah usang. Gerobak kayu itu dulu saya buat dengan biaya Rp1,5 juta-Rp2 juta. Dengan bantuan gerobak mudah-mudahan usaha lebih laris. Biasanya penghasilan saya Rp300.000/hari,” katanya seraya menyampaikan gerobak bantuan itu akan dibawa pulang dengan menyewa mobil pikap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya