SOLOPOS.COM - BNI Xpora menjadi daya ungkit bagi pelaku UMKM dengan memanfaatkan pasar global. (Youtube/Solopos TV)

Banner Ekspedisi Ekonomi Digital 2021

Solopos.com, SOLO — Survei Asian Development Bank (ADB) yang dirilis belum lama ini menyebut Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, dukungan dan dorongan banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga BUMN, mampu membawa UKM khususnya UKM berorientasi ekspor untuk kembali bangkit. Tak terkecuali, UKM sektor kerajinan yang sebelum pandemi telah memberikan sumbangsih besar terhadap devisa negara melalui ekspor produknya.

Dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global, sejumlah UKM justru mampu memperluas pasar ekspor. Beberapa di antaranya adalah UKM binaan program Xpora BNI. Program yang ditawarkan salah satu bank BUMN itu, telah membangun optimisme para pelaku UKM untuk bisa ekspansi di pasar global.

Ekspedisi Mudik 2024

Optimisme para UKM ini tergambar saat Ekspedisi Ekonomi Digital 2021 yang digelar 4-9 Desember 2021 singgah di dua tempat, yakni PT Kharisma Rotan Mandiri di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo dan Naruna Ceramic di Salatiga Jawa Tengah.

Baca Juga: Dominasi Raksasa E-Commerce di Ekonomi Digital Tanah Air

Ekspedisi Ekonomi Digital 2021 merupakan program Solopos Media Group yang didukung BNI, Mitsubishi Motors, Universitas Terbuka Surakarta, Candi Elektronik, Artugo, Galeri 24, Prodia, XL Axiata, dan Gojek.

Dua UKM di dua lokasi itu mendapat wawasan dan cakrawala sekaligus akses dari Xpora BNI yang memudahkan ekspansi ke berbagai negara di luar negeri. Mereka juga mendapat dukungan perluasan pemasaran produk melalui business match-making dengan buyer di pasar global.

Salah satu pelaku UMKM yang memanfaatkan Xpora BNI adalah Supriyadi yang memimpin PT Kharisma Rotan Mandiri di Trangsan, Gatak, Sukoharjo. Perusahaan yang bergerak di bidang eksportir mebel rotan dan kayu berdiri pada 1996. Seluruh produk mebel rotan dikirim ke luar negeri seperti Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Belgia, dan Belanda.

Supri, sapaan akrabnya, menyebut ekspansi pasar menyasar Asia salah satunya Tiongkok. “100% produk mebel rotan yang diproduksi PT Kharisma Rotan Mandiri diekspor ke luar negeri. Karena ekspor maka harus full container load atau FCL,” kata dia, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: Dukung Sistem Penyediaan Air Minum di DKI Jakarta, Ini Harapan Mendagri

Mempercepat Pemulihan Kinerja

Pandemi Covid-19 berdampak pada kinerja penjualan mebel rotan lantaran setiap negara membatasi pengiriman barang. Kala itu, kinerja penjualan mebel rotan anjlok sekitar 40%. Supri hanya mampu mengekspor 20 kontainer per bulan. Sebelumnya, jumlah volume ekspor mebel bisa mencapai lebih dari 30 kontainer per bulan.

Lambat laun, kasus Covid-19 yang melanda dunia semakin melandai. Berbagai kebijakan pelonggaran berimplikasi pada peningkatan kinerja penjualan mebel rotan.

“Pelaku UMKM tak memiliki anggaran besar untuk memasarkan produk. BNI membantu proses pemasaran melalui business match-making dengan mitra global. Apalagi BNI memiliki kantor di luar negeri. Dampaknya sangat luar biasa bagi eksportir mebel rotan seperti saya,” ujar dia.

Sokongan dari BNI mempercepat pemulihan kinerja. Program Xpora menjadi momentum untuk memulihkan sekaligus meningkatkan kapasitas bisnis. Perluasan pasar terus dilakukan hingga merambah ke berbagai negara di Eropa dan Asia.

Tetap ekspansi meski era pandemi juga dilakukan pelaku UKM asal Salatiga, Jawa Tengah, Roy Wibisono Anang Prabowo, pemilik Naruna Ceramic. Roy merintis usaha pembuatan keramik sejak 2019. Dia juga mengandalkan digitalisasi pemasaran untuk menopang bisnisnya.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Pengusaha Tekstil Justru Senang

Naruna Ceramic memiliki tim khusus yang fokus bertugas menggenjot pemasaran digital. Mereka memanfaatkan beragam media sosial (medsos) seperti Instagram, Facebook, serta marketplace.

“Jumlah follower atau pengikut akun Naruna di Instagram lebih dari 100.000 orang. Sebagian merupakan calon pelanggan baru yang memiliki minat membeli produk-produk keramik,” ujar dia.

Salah satu produk unggulan Naruna Ceramic adalah cangkir. Desain cangkir keramik memiliki keunikan dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Harga cangkir keramik paling murah Rp120.000.

Roy juga selalu melakukan inovasi desain cangkir keramik dengan meluncurkan dua produk baru setiap bulan. Kini, cangkir Naruna Ceramic telah mampu menembus pangsa pasar luar negeri mulai dari Australia, Arab Saudi, Qatar, Turki, Singapura dan Hongkong.

Roy menyebut BNI telah membuka cakrawala bisnisnya dengan membantu membuka ladang ekspor baru secara agresif. Dia mengaku mendapat banyak masukan dan membuka kesempatan dengan buyer yang difasilitasi BNI. “BNI Xpora menjadi daya ungkit bagi pelaku UMKM dengan memanfaatkan pasar global. Selama ini, Naruna Ceramic sudah hadir di delapan negara. Tahun depan, ekspansi kinerja pasar ekspor diperluas dengan difasilitasi BNI Xpora,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya