SOLOPOS.COM - (Kiri ke kanan) Logo lama dan logo baru Facebook (Cnet.com)

UMKM Kulonprogo diajak berjualan barang lewat facebook

Harianjogja.com, KULONPROGO – Salah satu upaya mendorong penguatan bisnis para pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) yakni melalui peningkatan kualitas pemasaran dengan mengoptimalkan teknologi informasi yang ada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Upaya itu diklaim dapat menjadikan UMKM sebagai penopang ekonomi negara ketika kondisi perekonomian dunia tidak kondusif.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam pelatihan pemasaran online menggunakan media Facebook di Rumah Makan Kampung Rasa, sebanyak kurang lebih 30 UMKM mengutarakan kendala pemasaran melalui jaringan online, Kamis (27/8/2015).

Pengajar Sekolah Vokasi Diploma Ekonomika dan Bisnis UGM Faisal Bahrul Fauzi Rosidi mengungkapkan, sebagian besar UMKM di Kulonprogo masih mengandalkan pemasaran secara konvensional.

“Maka melalui kegiatan ini, kami ingin membuka mata para pelaku UMKM bahwa dengan menyentuh internet, produk mereka mampu diakses oleh lebih dari jutaan orang di Indonesia. Bahkan, hingga pasar luar negeri,” ungkap Fauzi.

Lebih lanjut Fauzi mengatakan, di tengah kondisi menguatnya dolar terhadap rupiah seperti saat ini, semestinya dapat disikapi oleh para pelaku UMKM. Dia mengungkapkan, berdasarkan pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selepas melakukan savety test, Indonesia akan rapuh ketika rupiah melemah mencapai Rp15.000 terhadap dolar. Kondisi tersebut, lanjut Fauzi, akan sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. Sedangkan, UMKM jika tidak mampu menghadapi hal itu akan ikut terpuruk.

“Jika hal itu terjadi, UMKM harus dikuatkan. Pemasaran dan positioning produk harus diperkuat, membantu UMKM mengekspor produknya dengan baik, maka dolar dalam keadaan apapun tidak akan mengganggu sektor riil,” tandas Fauzi.

Fauzi mengatakan, salah satu situs jejaring sosial yang masih memiliki potensi besar sebagai wadah promosi dan pemasaran adalah Facebook. Dia memaparkan, media ini memiliki 50 juta lebih pengguna. Bahkan, pengguna dari Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia.

“Sedangkan, space yang baru digunakan UMKM paling hanya sekitar 0,5 persen saja. Potensinya masih sangat besar. Kendala yang dihadapi mereka sebenarnya dalam menjalankan online bisnisnya. Karena tidak bisa intens 24 jam berhadapan dengan internet. Solusinya, bisa mengandalkan lulusan SMK untuk mengelolanya,” jelas Fauzi.

Situ Rupingah, salah satu peserta workshop mengatakan, selama ini untuk pemasaran secara online diserahkan kepada anggota kelompok. Ketua KWT Lestari, produsen produk minuman herbal itu mengaku, tenaga anak muda untuk menjalankan pemasaran secara online dinilai lebih efektif.

“Pelatihan ini sangat membantu. Kami sudah cukup lama memulai pemasaran secara online, tapi memang belum optimal karena belum sangat memahami. Online kami serahkan ke generasi muda, sedangkan pemasaran langsung dan produksi kami yang tangani,” ungkap Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya