SOLOPOS.COM - Pengunjung berenang di Umbul Pengging, Banyudono, Boyolali, Kamis (7/10/2021). Umbul Pengging kembali dibuka per 7 Oktober 2021 dengan kapasitas 25 persen dari total yang tersedia. (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Penurunan status zona risiko dari level 3 ke level 2 direspons dengan pembukaan objek wisata di Boyolali, salah satunya Umbul Pengging. Umbul yang berada di Kecamatan Banyudono ini mulai dibuka 7 Oktober 2021 dengan jumlah 25 persen dari total kapasitas.

Pengelola Umbul Pengging, Wardoyo, mengatakan semua umbul di Umbul Pengging sudah dibuka. Ada beberapa mata air yang bisa dikunjungi di Umbul Pengging yakni Umbul Temanten, Umbul Duda, dan Umbul Ngabean. Ketiga umbul ini sudah dibersihkan dan siap menerima kunjungan setelah tutup sekitar tiga bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menikmati umbul, pengunjung wajib menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun. Harga tiket Umbul Pengging pun tidak berubah yakni Rp3.500 per orang.

Baca Juga: Ada Kembang Setaman di Perempatan Ngering Klaten, untuk Pesugihan?

“Sini sudah dibuka mulai 7 Oktober. Tapi cuman 25 persen untuk pengunjung. Protokol kesehatan wajib tetap kami jalankan. Jangan bertukar-tukar alat,” kata Wardoyo, saat ditemui Solopos.com, di kawasan Umbul Pengging, Kamis (7/10/2021).

Umbul Pengging sempat ditutup selama tiga bulan seiring terjadi lonjakan Covid-19 di Soloraya. Selama tutup itu, karyawan tetap masuk meski sepekan sekali.

Mereka bertugas membersihkan umbul dan fasilitas pendukung lainnya. Kolam juga dikuras dengan intensitas dua pekan sekali. Biasanya, kolam-kolam ini akan dikurasi sepekan sekali saat beroperasi secara reguler.

Baca Juga: Ngeri! Ini Lokasi Kecelakaan yang Bikin Balita Terlempar & Patah Kaki

Wardoyo pun menyosialisasikan pembukaan Umbul Pengging ini melalui media sosial dan kanal-kanal grup aplikasi perpesanan. Sebelum pandemi, umbul ini bisa dikunjungi hingga 2.000 orang per hari utamanya pada saat hari libur, Lebaran, Natal, dan tahun baru. Sedangkan, pada hari biasa, jumlah kunjungan mencapai ratusan orang.

“Yang rutin ke sini biasanya pelanggan tetap seperti ke Umbul Ngabean, Temanten biasanya untuk tradisi. Orang bilang air di sini lebih segar ketimbang umbul lain,” ujar dia.

 

Jam Operasional

Selama pandemi, Umbul Pengging akan beroperasi pada pukul 07.00- 16.00 WIB. Ia berharap pelanggan tetap tenang dan tidak perlu takut menjalani olahraga air di Umbul Pengging.

Baca Juga: Lantik Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Boyolali: Hilangkan Ego Sektoral

“Kalau pengunjung di sini ramai, UMKM di sekitar umbul bisa kembali terangkat. Perekonomian di kawasan sini bisa menggeliat lagi,” harap Wardoyo.

Salah satu pengunjung Umbul Pengging, Raditya Ghani Adiwangsa, mengatakan ia menjadi rutin mendatangi umbul ini sejak kecil. Remaja asal Sawit, Boyolali itu biasa datang ke umbul bersama teman-temannya. “Di sini tempatnya luas dan makanannya enak,” ujar siswa kelas I SMA ini.

Mendatangi umbul di tengah pandemi dirasakan berbeda oleh Raditya. Kolam terasa lebih sepi tidak seramai sebelum pandemi. Menurut dia, berenang di umbul makin seru saat ramai pengunjung.

Baca Juga: Perbaikan Irigasi Lewat Program P3-TGAI di 25 Desa di Klaten Rampung

“Kaya sepi kolamnya. Jadi kurang asyik. Biasanya kan bisa sama teman-teman juga. Di sini juga tetap pakai masker dan jaga jarak. Semoga ke depan bisa ada juga foto bawah air,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya