SOLOPOS.COM - Dua warga menunjukkan ular yang berhasil ditangkap warga di Jalan Anggrek X Pekunden, Semarang Tengah, Semarang, Rabu (24/2/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos)

Ular misterius acap bermunculan di Gang Anggrek, Pekunden, Semarang dan meresahkan warga.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dalam sepekan terakhir ini, warga Gang Anggrek X dan XI Pekunden, Semarang, merasa terusik dengan kemunculan ular-ular misterius. Terlebih lagi, ular-ular berjenis piton itu muncul secara tak terduga di dalam rumah mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kondisi itu seperti yang dialami salah satu warga Gang Anggrek, Pepunden, Lina Kastati. Lina yang sehari-hari menjaga kos-kosan putri di Gang Anggrek XI itu mengaku pernah menemukan ular piton sepanjang tiga meter di dalam rumah kos-kosannya.

“Kali pertama melihat kemunculan ular itu kurang lebih sebulan lalu di tangga rumah. Ularnya panjang sekitar tiga meter. Setelah itu, kira-kira sepekan kemarin ular-ular ini kian sering muncul. Kali terakhir muncul di sofa rumah,” ujar Lina.

Apa yang dialami Lina itu hampir mirip dengan yang dialami para warga Gang Anggrek X dan XI kebanyakan. Kondisi itu pulalah yang membuat warga melakukan perburuan di lokasi yang disinyalir menjadi sarang ular-ular itu, yakni di lahan kosong Gang Anggrek XI dan rumah kosong yang terletak di Gang X.

Dalam perburuan itu, warga pun menggandeng komunitas para pencinta ular Semarang, seperti Reptil Reptic’s, Komunitas Pencinta Alam dan Satwa (Kapas), Semarang Angker (Semarangker) hingga Bankom Polrestabes Semarang.

Perburuan itu cukup membuahkan hasil. Komunitas Reptil Reptic’s bahkan mampu menangkap salah satu ular jenis piton pada perburuan Jumat (26/2/2016).

Meski demikian, perburuan ini tak bisa berlangsung setiap hari. Untuk membuat warga tenang dan tak khawatir dengan teror ular itu, para komunitas ini pun memberikan tips.

Ketua Reptil Reptic’s, Azmi meminta warga untuk tidak perlu takut dengan kemunculan ular iti  Apalagi, ular-ular yang bermunculan itu bukan jenis ular yang berbisa.

“Kebanyakan yang muncul adalah ular-ular piton. Ular-ular ini tidak berbahaya. Kalau pun mengigit hanya menimbulkan luka luar karena tidak memiliki bisa [racun],” ujar Azmi kepada Semarangpos.com, Sabtu (27/2/2016).

Selain meminta warga tidak takut, Azmi juga berpesan agar warga tidak panik saat menghadapi ular itu.

“Pada dasarnya ular itu hewan yang jinak. Mereka akan beraksi jika menghadapi bahaya. Maka itu, untuk menghadapi itu kita tidak perlu panik dan tenang,” imbuh Azmi.

Senada juga diungkapkan Wakil Ketua Semarangker, Slamet Wisnu Aji. Pria yang akrab disapa Lik  Metbahkan menyarankan warga untuk berani menangkap ular itu tanpa harus menunggu bantuan dari orang lain.

“Tangkap sendiri saja tidak apa-apa. Yang penting jangan pakai tangan kosong. Cukup gunakan kain atau tongkat berukuran panjang. Gunakan kain untuk menutup kepalanya lalu tekan kepalanya dengan tongkat sebelum ditangkap. Usahakan pegang tepat pada lehernya agar ular itu tidak bisa mematuk,” saran Lik Met.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya